SOLOPOS.COM - Kondisi gedung Disdukcapil Klaten yang bocor di mana-mana saat hujan, Rabu (11/12/2019). (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN -- Puluhan ribu dokumen kependudukan warga Klaten yang terawat sejak 1953 terancam rusak. Hal itu karena atap gedung Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Klaten bocor sangat parah tiap hujan deras selama beberapa waktu terakhir.

Kebocoran atap itu terjadi hampir di seluruh ruangan gedung tersebut. Pantauan Solopos.com di lokasi, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdukcapil Klaten, Sri Winoto, memantau langsung kondisi gedung yang dibangun pada 2017 tersebut, Rabu (11/12/2019) pukul 11.00 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelumnya, konsol dan atap gedung tersebut sempat ambrol saat terjadi hujan deras disertai angin, Minggu (24/11/2019). Petugas di Disdukcapil terpaksa mengalihkan pelayanan administrasi kependudukan di gedung Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Klaten.

Sri Winoto memantau kondisi di lantai I pada Rabu itu. Lantai ini biasa digunakan untuk tempat pelayanan administrasi kependudukan. Eternit di beberapa lokasi sudah ambrol karena tak kuat menahan air yang masuk di musim hujan.

Diteror King Cobra, Pemilik Warung Mi Ayam di Klaten Ngungsi

Bahkan dak beton di dekat tempat server penyimpan data kependudukan di Klaten juga bocor. Di kesempatan itu, Sri Winoto cs. tak berani naik ke lantai II karena bahaya.

“Saya datang ke sini untuk mengecek kondisi arsip dan dokumen milik Disdukcapil Klaten. Kebocoran yang terjadi saat ini telah mengancam dokumen dan arsip itu. Jika dokumen dan arsip ini terkena air bisa bahaya. Soalnya data yang disimpan di sini terhitung sejak 1953,” kata Sri Winoto, saat ditemui wartawan di gedung Disdukcapil Klaten, Rabu.

Jumlah dokumen itu, menurut Winoto, bisa mencapai puluhan ribu dokumen dan arsip. Dokumen ini termasuk dokumen aktif dan sewaktu-waktu masih diperlukan. Misalnya di persidangan atau dari kabupaten lain yang membutuhkan identitas seorang warga di Klaten.

ABG Wonogiri Diperkosa Ayah Tiri Dikabarkan Diusir Warga, Begini Penjelasan Kadus

Sri Winoto berencana melaporkan kebocoran gedung Disdukcapil Klaten yang sudah dinilai parah tersebut ke Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten. Puluhan ribu dokumen aktif dan arsip di Disdukcapil mendesak diselamatkan.

Guna memindah dokumen dan arsip ini dibutuhkan anggaran dan waktu sekitar satu bulan. Semua dokumen dan arsip itu sudah tertata rapi sesuai urutannya.

Karenanya, proses memindahkannya juga tak bisa sembarangan. "Jika geseh satu saja, bisa bikin pusing. Dokumen di sini hanya satu dan dimiliki Pemkab Klaten,” katanya.

Solo Undercover: Usia 16 Tahun Jadi Simpanan, Dewi Patok Tarif Hingga Rp15 Juta Sekali Kencan

Terpisah, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperwaskim) Klaten, Pramana Agus Wijanarka, sudah menerima laporan dari Disdukcapil. Ke depan, Disperwaskim Klaten bakal melakukan penanganan sementara terkait penyelamatan dokumen dan arsip di Disdukcapil Klaten.

“Kami sudah ajukan biaya perbaikan senilai Rp219 juta. Anggaran itu untuk memperbaiki kerusakan bangunan dan bersih-bersih puing bangunan. Termasuk juga penyelamatan dokumen dan arsip,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya