Cotabato [SPFM], Puluhan ribu anak yang terlantar akibat banjir bandang di Filipina selatan menghadapi risiko akibat penyakit-penyakit mematikan. Badan-badan kemanusiaan PBB telah diminta untuk menyediakan makanan yang cukup, persediaan medis, kakus, dan barang-barang lainnya untuk membantu warga yang terkena banjir yang meluas.
Menurut Vanessa Tobin, perwakilan Dana Anak PBB (UNICEF) di negara tersebut seperti dilansir Media Indonesia Online hari ini, Minggu (126/6), sekitar 450.000 anak-anak di Wilayah Otonomi di Mindanao Muslim dan di Mindanao tengah tinggal di pusat-pusat evakuasi. Masyarakat juga terkena dampak risiko penyakit diare serta pneumonia.
Promosi Mi Instan Witan Sulaeman
Hampir 90.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena banjir setelah Badai Tropis Meari Sabtu (25/6) kemarin. Sebanyak 15 orang tercatat hilang akibat banjir tersebut.
Bekerjasama dengan pihak berwenang Filipina dan organisasi non-pemerintah, UNICEF telah mengirimkan lebih dari 5.500 selimut, 5.000 terpal, dan 3.500 tikar plastik. [miol/rda]