Cotabato [SPFM], Puluhan ribu anak yang terlantar akibat banjir bandang di Filipina selatan menghadapi risiko akibat penyakit-penyakit mematikan. Badan-badan kemanusiaan PBB telah diminta untuk menyediakan makanan yang cukup, persediaan medis, kakus, dan barang-barang lainnya untuk membantu warga yang terkena banjir yang meluas.
Menurut Vanessa Tobin, perwakilan Dana Anak PBB (UNICEF) di negara tersebut seperti dilansir Media Indonesia Online hari ini, Minggu (126/6), sekitar 450.000 anak-anak di Wilayah Otonomi di Mindanao Muslim dan di Mindanao tengah tinggal di pusat-pusat evakuasi. Masyarakat juga terkena dampak risiko penyakit diare serta pneumonia.
Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023
Hampir 90.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena banjir setelah Badai Tropis Meari Sabtu (25/6) kemarin. Sebanyak 15 orang tercatat hilang akibat banjir tersebut.
Bekerjasama dengan pihak berwenang Filipina dan organisasi non-pemerintah, UNICEF telah mengirimkan lebih dari 5.500 selimut, 5.000 terpal, dan 3.500 tikar plastik. [miol/rda]