SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Sistem pengadaan barang dan jasa online di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengalami gangguan sejak akhir Januari lalu. Akibatnya, puluhan proyek tertunda pelaksanaannya.

Berdasarkan informasi dari Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Kota Solo, hingga 31 Januari terdapat 49 proyek yang telah diunggah di laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Solo. Dari jumlah itu, 29 di antaranya sudah menentukan pemenang, sementara sisanya dalam proses.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala BLP Kota Solo, Suyamto, mengatakan 49 proyek itu terdiri atas tiga proyek pengadaan barang, 31 jasa layanan, 3 jasa konsultasi, dan 12 jasa kontruksi.

“Dari 49 proyek, 29 sudah terlaksana. Sisanya yang masih proses ada 20 proyek, meliputi dua proyek pengadaan barang, lima jasa layanan, tiga jasa konsultasi, dan 10 jasa konstruksi. Puluhan proyek itu sudah mulai membuka penawaran,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (7/2/2019).

Suyamto mengatakan gangguan tersebut merupakan imbas dari migrasi sistem lama ke sistem baru. Kota Bengawan menjadi satu dari 14 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang bakal mencicipi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) 3.6 ke 4.3.

Permasalahan yang muncul antara lain kelompok kerja (pokja) tidak bisa membuat deskripsi pengadaan dan rekanan tidak bisa mengunggah penawaran. Dia menyebut sistem lelang online pernah error pada November 2018 lalu tapi berhasil terselesaikan.

“Ternyata error lagi. Sampai Jumat [8/2/2019], dari 20 proyek yang masih dalam proses, sembilan di antaranya sudah memasuki batas masa penawaran. Langkah yang kami lakukan tentu memundurkan batas waktu penawaran sampai waktu tertentu. Kalau masih enggak bisa juga, ya nanti dilelang ulang. Ini berlaku umum [untuk semua OPD],” papar Suyamto.

Guna mengatasi hal tersebut, dia bakal menemui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Keuangan pada Senin (11/2/2019) mendatang. Salah satu OPD yang cukup terganggu akibat gangguan tersebut adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

Sejumlah proyek konstruksi tertunda pelaksanaannya. Kepala Dinas PUPR Solo, Endah Sitaresmi, mengatakan salah satu proyek yang tertunda adalah penataan Jl. Jenderal Sudirman (koridor Jensud).

“Datanya enggak bisa diakses. Semua lelang konstruksi kami enggak ada yang bisa diakses, awal Januari sampai sekarang. Ada yang beberapa bisa, tapi on-off semua, jadi enggak bisa rampung. Jl. Jensud itu kami keruk untuk mencicil pekerjaan tapi lelangnya belum bisa dimulai,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya