SOLOPOS.COM - Sejumlah pemateri menyampaikan ulasannya tentang wereable art dalam workshop yang digelar Selasa (30/8/2016). (Foto IST)

Puluhan praktisi seni di bidang tata busana mengikuti workshop wereable art

Harianjogja.com, SLEMAN – Puluhan praktisi seni di bidang tata busana mengikuti workshop wereable art di kantor Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata (LSUP) dan Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata (LSPP) DIY di Gang Srigunting 12, Demangan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Selasa (30/8/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kota Jogja itu selain untuk mengenalkan kebijakan terkait seni budaya sekaligus mengembangkan material dan aplikasi wereable art.

Peserta yang hadir berjumlah 50 orang didominasi oleh praktisi busana seperti desainer, mahasiswa tata busana hingga komunitas fashion dan blogger.

Workshop yang digelar selama dua hari itu menghadirkan narasumber Kepala Bidang Promosi dan Kerjasama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkot Jogja, Ahmad Charis Zubair dari Dewan Kebudayaan Kota Jogja dan Ninik Maharani selaku desainer ahli.

Adapun materi yang diberikan dalam diskusi panel tersebut tentang perkembangan industri kreatif di Kota Jogja, kemudian budaya kekunoan dan kekinian serta wereable art sebagai aplikasi seni dan budaya.

Di hari pertama workshop para peserta diberikan teori, pada hari kedua kemudian melakukan kegiatan di lapangan.

Yetty Martanti mengakui pentingnya peran pemerintah dalam pengembangan wereable art. Oleh karena itu, pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam rangka mengenalkan produk seni budaya Kota Jogja.

“Termasuk kami sudah membuat beberapa kajian tentang wereable art ini,” terangnya saat memberikan materi di hadapan peserta kemarin.

Ia menambahkan, langkah lain yang ditempuh adalah memfasilitasi sosialisasi tentang wereable art melalui pergelaran fashion show. Agar seluruh masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang wereable art sehingga sekaligus dapat melakukan pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan seni.

“Tidak dipungkiri Kota Jogja merupakan salah satu kota yang identik dengan seni budaya, termasuk tren fashion atau busana,” imbuh dia.

Selain masuk dalam seni dan budaya, fashion termasuk gaya hidup sehingga perkembangannya sangat pesat. Bahkan ada kecenderungan anak muda selalu tampil gaya dan ekspresif menjadi titik tolak perubahan model atau selera pasar.

Oleh karena itu, saat ini wereable art menjadi salah satu tren anak muda, diharapkan melalui wereable art mereka mampu berkreasi dan berimajinasi dalam berpenampilan.

Yetti menambahkan karena besar potensi seni tersebut, maka pihaknya juga telah memberikan ruang atau media berekspresi bagi pengembangan wereable art di Kota Jogja.

“Kami juga membuat event berkelanjutan untuk kepentingan promosi wereable art ini,” ungkapnya.

Yetti menegaskan, tujuan terselenggarakannya workshop yaitu untuk memperkenalkan wereable art kepada masyarakat serta diharapkan mampu mengenalkan dan mengembangkan seni budaya di Kota Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya