SOLOPOS.COM - Wali Kota Madiun, Maidi (kiri), di ruang Call Center 112, Kamis (26/12/2019). (Istimewa-Pemkot Madiun)

Solopos.com, MADIUN — Layanan kegawatdaruratan Call Center 112 Pemkot Madiun jadi sasaran orang jahil. Ada puluhan penelepon iseng yang menghubungi nomor darurat tersebut hanya untuk menganggu kerja petugas tanpa memberikan informasi berarti.

Kepala Dinas Kominfo Kota Madiun, Subakri, mengatakan sejak diluncurkan akhir Desember 2019 hingga saat ini sudah ada ratusan laporan yang disampaikan masyarakat kepada petugas layanan Call Center 112. Dia menuturkan setiap hari rata-rata ada 50 penelepon yang menghubungi Call Center 112.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Masyarakat cukup antusias ya dengan adanya layanan call center ini. Terbukti dengan banyaknya aduan yang masuk ke kami,” kata dia, Selasa (7/1/2020).

Namun, Bakri menyampaikan ada sejumlah penelepon yang menghubungi 112 hanya karena iseng. Rata-rata, para penelepon gelap ini tidak mau menyebutkan identitas. Ada pula warga yang menelepon, tetapi tidak memberikan informasi tentang kegawatdaruratan.

Meski demikian, banyak juga yang memanfaatkan layanan untuk memberikan informasi tentang peristiwa yang memang benar-benar perlu penanganan. Seperti pohon tumbang, penerangan jalan mati, hingga bencana alam.

“Ada juga yang remeh-remeh, seperti ada ular, lampu mati. Tetapi, informasi tetap diterima oleh petugas dan disampaikan ke dinas terkait,” ujar dia.

Kendari kerap mendapatkan telepon iseng, petugas diminta untuk tetap melayani warga dengan baik dan ramah. Pihaknya mengancam akan memasukkan nomor telepon iseng dalam black list. Ia meminta masyarakat tidak menggunakan layanan pengaduan itu untuk iseng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya