SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Puluhan warga penderita kusta dan HIV/AIDS berkeliaran di jalanan di Jogja tanpa perawatan yang memadai.

Komunitas Eben Ezer yang beranggotakan anak jalanan, Penjaja Seks Komersial (PSK), waria, gelandangan pengemis, mencatat terdapat 30 warga gelandangan penderita kusta di perkampungan kumuh yang terletak di perempatan Sagan, persis di seberang Wisma MM UGM, sedangkan lima orang lainnya menderita HIV/AIDS.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Komunitas Eben Ezer, Petrus Peter Alexander, Jumat (20/1) mengungkapkan, puluhan gelandangan tersebut setiap hari bertebaran ke jalan-jalan untuk mengemis dan mengamen.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara di perkampungan kumuh dengan kondisi rumah beratap dan berdinding spanduk plastik bekas itu mereka tak mendapat perwatan memadai untuk penyembuhan. Untuk kebutuhan mandi  dan mencuci pun mereka menggunakan air selokan.

“Di perkampungan Sagan itu banyak sekali yang menderita kusta ada 30 orang, lima orang terkena HIV/AIDS, kami sering bawa air pakai jirigen ke sana karena enggak ada air bersih,” ungkap Petrus.

Menurutnya, kaum miskin kota yang terdiri dari penduduk asli Jogja dan warga pendatang itu tak punya akses pada jaminan kesehatan. Walaupun dibawa ke puskesmas, penderita kusta menurutnya butuh pengobatan dengan biaya mahal serta lingkungan yang sehat untuk perawatan saat rawat jalan. Apalagi kebanyakan dari gelandangan tersebut cenderung takut berobat ke lembaga kesehatan karena khawatir ditolak dan tak ada biaya lantaran kondisi mereka yang kumuh dan kotor.

Terpisah, Kabid Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan DIY  Daryanto Chadorie menyarankan, para penderita kusta tersebut agar berobat ke puskesmas terdekat. “Dirujuk saja ke puskesmas, nanti dilihat itu jenis kusta basah atau kering,” terang Drayanto.

Menurutnya, faktor lingkungan kumuh tak banyak berpengaruh pada penularan penyakit tersebut. Sedangkan untuk penderita HIV/AIDS masih akan dicek dulu apakah benar positif atau tidak. Di Jogja ada 10 RS yang melayani tes HIV/AIDS atau Voluntary Counseling and Testing (VCT) dan obat gratis. Namun terkait perawatan pasca pengobatan seperti shelter Daryanto menyebut bukan kewenangan lembaganya.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya