SOLOPOS.COM - Ilustrasi mudik dengan bus (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat desa diminta meningkatkan pengawasan mereka terhadap para pemudik yang nekat berdatangan meskipun sudah ada pelarangan. Pasalnya, hingga kini sudah ada 54 pemudik yang tiba di Klaten.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan Satgas Covid-19 kecamatan dan desa serta satgas Jogo Tonggo menggencarkan sosialisasi yang mengimbau warga di masing-masing wilayah untuk tidak mudik ke Kabupaten Bersinar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Apabila ada yang tetap nekat mudik, benar-benar wajib melakukan karantina secara mandiri. Ini butuh ketegasan dari Satgas Jogo Tonggo atau Satgas Penanganan Covid-19 desa. Mereka menjadi kunci sukses kebijakan pelarangan mudik,” kata Mulyani saat ditemui seusai rapat koordinasi di Pendopo Pemkab Klaten, Kamis (29/4/2021).

Baca Juga: Kelola Bisnis Semut Rangrang Sragen, Sugiyono Ngaku Tak Numpuk Harta

Ekspedisi Mudik 2024

Aturan karantina mandiri selama lima hari itu berlaku bagi seluruh pemudik yang nekat berdatangan ke Klaten. Hal itu termasuk mereka yang datang membawa hasil tes antigen ataupun PCR yang menunjukkan bebas Covid-19.

“Bawa atau tidak bawa tes antigen wajib [karantina mandiri]. Karena tidak tahu sepanjang perjalanan itu mereka kemana saja dan ada apa saja,” kata Mulyani.

Disinggung jumlah pemudik yang sudah berdatangan ke Klaten, Mulyani mengatakan ada 54 orang selama beberapa waktu terakhir. Dari jumlah itu, satu orang dari Malaysia dan sisanya dari berbagai daerah di Indonesia. “Sudah dilakukan tes antigen dan hasilnya negatif sekarang sudah diminta karantina di rumah masing-masing,” jelas dia.

Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, mengatakan selama 26 April-5 Mei 2021 Polres menggelar kegiatan kepolisian yang ditingkatkan. Salah satu kegiatan yakni menggelar operasi yustisi di perbatasan Jateng-DIY di Pospam Prambanan, Klaten.

“Pada 6-17 Mei diadakan Operasi Ketupat Candi dan tidak ada lagi tawar menawar. Ketika ada yang nekat mudik, pasti kami minta putar balik,” kata Kapolres saat rapat koordinasi.

Kapolres juga menyampaikan sudah ada 54 orang yang mudik ke Klaten dengan satu orang datang dari Malaysia. Orang tersebut sudah menjalani pemeriksaan ketika tiba di Jakarta dan menjalani karantina selama 14 hari. sementara, 53 orang lainnya datang dari berbagai daerah di Indonesia dan dinyatakan non reaktif. Kapolres meminta berbagai pihak ikut bertanggung jawab untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Baca Juga: Begini Cara Satgas Quick Response Polres Klaten Tingkatkan Kemampuan

Komandan Kodim 0723/Klaten, Letkol Inf Joni Eko Prasetyo, berharap meledaknya kasus Covid-19 di India menjadi pelajaran untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar kasus tak ikut-ikutan meledak.

Dia menjelaskan euforia yang berlebihan gegara banyak penduduk yang sudah divaksin membuat protokol kesehatan mulai diabaikan. Kondisi itu ditambah ada tradisi yang digelar dengan tidak menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya