SOLOPOS.COM - Gambar siteplan penataan koridor Gatsu, Solo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Rencana penataan koridor Jl Gatot Subroto atau Gatsu hingga Ngarsopuro atau Pasar Pon Solo mendapatkan penolakan dari puluhan pemilik toko di kawasan bisnis itu. Mereka keberatan dengan konsep revitalisasi yang rencananya dibuat mirip dengan Jl Malioboro Yogyakarta.

Salah satunya, terkait keberadaan tenda pasar malam di Jl Gatot Subroto yang dikhawatirkan menutup deretan pertokoan. Salah satu pemilik toko di Jl Gatot Subroto, Bobi, mengaku sudah mengirim surat kepada Pemkot Solo terkait penolakan tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bersama 20-an pemilik toko lain, ia mengajukan tanda tangan keberatan apabila Jl Gatot Subroto dijadikan night market seperti Ngarsopuro saat akhir pekan. Tenda pedagang kaki lima (PKL) untuk pasar malam itu dikhawatirkan mengganggu pelanggan yang akan berkunjung ke toko.

Baca Juga: Wow, Produk Asli Kreasi UMKM Solo Ekspor Perdana ke 8 Negara

“Kalau melihat pasar malam di Ngarsopuro, mulai siang, orang sudah mulai pasang tenda. Padahal saat akhir pekan, banyak pelanggan yang berkunjung ke toko. Mereka akan kesulitan parkir karena ada tenda-tenda itu,” katanya kepada wartawan, Senin (20/12/2021).

Bobi mengatakan surat keberatan terkait penataan koridor Gatsu itu sudah dikirim ke Pemkot Solo pada awal Desember lalu. Sebelumnya mereka sudah mendapat sosialisasi terkait rencana tersebut.

Namun, sampai Senin itu mereka belum mendapat respons dari Pemkot. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan sejauh ini desain pembangunan kawasan Pasar Pon belum final, namun ia mengaku sudah menerima surat keberatan dari para pemilik toko itu.

Baca Juga: Rajamala Gantikan Kebo Giro Jadi Maskot Rock In Solo, Ini Alasannya

Menyelesaikan Desain Final

“Saya sudah baca surat penolakan itu. Ternyata ini salah paham pedagang terkait konsepnya. Keluhan kekhawatiran mereka jika ada night market, pertokoan jadi sepi. Kemudian soal parkirnya. Justru sebaliknya jadi destinasi unggulan dan tambah ramai,” ucap Gibran kepada wartawan.

Gibran mengaku perlu waktu untuk menyelesaikan desain finalnya. “Kami akan audiensi, nanti kami jelaskan sekalian. Itu salah paham. Kami akan sosialisasikan seluruhnya.”

Baca Juga: Jembatan Jonasan Jl Juanda Solo Akhirnya Dibuka, Selamat Tinggal Macet!

Sebelumnya, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menyebut detail engineering design (DED) penataan koridor Gatsu hingga Ngarsopuro, Solo, dalam tahap finalisasi dan proses tender rencananya dimulai pada Januari 2022. Pematangan konsep sudah dibahas bersama Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Penataan koridor Ngarsopuro bakal terintegrasi dengan Pura Mangkunegaran yang sudah siap dengan lahan parkirnya. Dengan begitu pengunjung diarahkan berjalan kaki dari area parkir ke Ngarsopuro atau bisa menumpang kendaraan listrik sebagai feeder.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya