SOLOPOS.COM - Ilustrasi imunisasi pada anak (Istimewa/Polsek Karangmojo)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Puluhan orang tua di Kabupaten Sukoharjo menolak anak mereka mendapat imunisasi dalam Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAS). Alasan paling mendominasi karena mereka berpendapat vaksin belum mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan BIAS mulai dilaksanakan di Kabupaten Sukoharjo sejak awal September lalu. Sasaran pemberian imunisasi kepada seluruh siswa kelas I dan perempuan kelas V sekolah dasar (SD).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk anak kelas I SD imunisasi yang diberikan adalah Rubella atau measles-rubella (MR) dengan jumlah sasaran 12.517 anak. Sedangkan siswa perempuan kelas V vaksinasi HPV (Human Papillomavirus) sebanyak 6.907 anak.

Oh, Ini Penyebab Sering Tersentak Kaget Saat Sedang Tidur Nyenyak

"Target kami 95 persen dari jumlah sasaran anak terimunisasi. Sejauh ini ada sekitar 2 persen atau puluhan orang tua yang menolak anaknya divaksin," kata Yunia ketika berbincang dengan Solopos.com saat dihubungi pada Jumat (2/10/2020).

Yunia menuturkan ada beragam alasan orang tua siswa menolak imunisasi untuk anak mereka. Paling mendominasi alasannya karena vaksin tidak halal.

Dengan penolakan ini, petugas kesehatan berusaha memberi pemahaman kepada para orang tua tersebut. Namun, mereka tetap menolak anaknya diimunisasi.

Gedung Menara Wijaya Sukoharjo Tutup 3 Hari

Penyakit Menular

Padahal program imunisasi dari pemerintah dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit menular seperti Rubella atau yang juga sering disebut campak Jerman. Campak merupakan penyakit menular yang juga disebabkan oleh virus.

"Karena ada yang menolak maka kami beri pemahaman bagaimana upaya pencegahan seperti menjaga imunitas, dan pentingnya PHBS [perilaku hidup bersih dan sehat]," katanya.

Padahal sebelumnya DKK telah mengumpulkan sekolah, serta mengundang Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai upaya pendekatan sekaligus memberikan pemahaman mengenai imunisasi untuk anak ini. Namun, masih ada orang tua yang menolak anaknya untuk diimunisasi.

Ajudan Positif Covid-19, Presiden AS Donald Trump dan Melania Dikarantina

Selain imunisasi MR, Pemkab Sukoharjo juga memberikan imunisasi HPV bagi siswa perempuan kelas V SD. Imunisasi ini diberikan sebagai upaya pencegahan penyakit kanker serviks pada perempuan.

Pelaksanaan BIAS berlokasi di sekolah masing-masing. Petugas puskesmas bersama sekolah mengatur jadwal pemberian imunisasi untuk anak sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

Sebelum pelaksanaan imunisasi, petugas melakukan pengecekan lingkungan. Dikatakannya mayoritas sekolah sudah melaksanakan BIAS. "Kami menargetkan pertengahan Oktober selesai," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya