SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan IHSG. (Dedi Gunawan/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA -- Rencana beroperasinya 80 pusat perbelanjaan di kawasan DKI Jakarta besok atau Senin (15/6/2020) membawa optimisme saham bisnis ritel bakal menarik dikoleksi. Betulkah demikian?

Ketua Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta, Ellen Hidayat, menjelaskan 80 mal anggotanya rata-rata mengawali jam buka pukul 11.00 WIB dan tutup pada 20.00 WIB.

Promosi Sambungkan Senyuman, Telkomsel Beri Bantuan Paket Data & Obat-Obatan di Demak

Namun, Mirae Asset Sekuritas menilai meski dibayangi sentiment positif, Mirae masih berpandangan netral terhadap pergerakan saham sektor ritel.

Positif Covid-19 di Klaten Bertambah 1 Orang, Pekerja Swasta asal Manisrenggo

Ekspedisi Mudik 2024

Analis Mirae Asset Sekuritas, Christine Natasya, mengatakan pembukaan kembali ekonomi global memang telah mendorong rebound pasar saham global. Namun, ia menyarankan investor ritel Tanah Air untuk lebih konservatif memilah saham sektor ritel.

“Kami masih mengantisipasi hasil kuartal I dan kuartal II [2020] yang akan dirilis dan kami mengekspektasikan pertumbuhan pendapatan akan melambat pada kedua kuartal,” jelas dia dalam risetnya, Juni 2020.

Dia juga menegaskan lonjakan penjualan pada sektor ritel kemungkinan besar akan terjadi pada akhir tahun karena cuti bersama digeser.

Diawali Konvoi, Massa DSKS Demo di Bundaran Gladak Solo, Ini Tuntutannya

Cuti Bersama Desember

Menurut Christine, pergeseran cuti bersama pada Desember kemungkinan tidak akan menambah antusiasme belanja konsumen pada sektor ritel. Hal itu khususnya untuk saham bisnis ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) dan PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF).

Pertimbangannya, lonjakan penjualan emiten bisnis ritel tersebut biasanya berada pada periode Ramadan.

“Meskipun demikian, di antara ritel di bawah jangkauan kami, PT Ace Hardware Indonesia Tbk. [ACES] memiliki pendapatan musiman tertinggi pada kuartal keempat. Diikuti oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk. [MAPI],” imbuh dia.

Tak Kerasan di AC Milan, Ibrahimovic Bakal Pulang Kampung

Sekuritas itu percaya ACES dan MAPI akan menjadi penerima manfaat utama dari relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal itu karena target pasar dua emiten bisnis ritel itu lebih tangguh dibandingkan RALS dan LPPF.

Secara musiman, pelanggan memang cenderung membeli barang-barang pada kuartal keempat. Ini merupakan momentum yang baik untuk rebound. Dengan begitu, sekuritas berharap pemulihan bertahap terjadi mendekati akhir tahun 2020.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut, analis memilih dua saham emiten bisnis ritel, yaitu MAPI dan LPPF. Pilihan jatuh pada MAPI karena target pasar yang tangguh dan LPPF karena valuasinya yang sudah murah.

Kasus Covid-19 Bertambah, Sekda Sragen: Jangan Salah Maknai New Normal!

Rekomendasi Beli Versi Analis

Christine menyematkan rekomendasi trading buy untuk saham MAPI dan LPPF masing-masing dengan target harga Rp810 dan Rp1.700.

Untuk ACES, sekuritas menyatakan valuasinya masih wajar sehingga direkomendasikan untuk menahan dahulu saham ritel alat rumah tangga tersebut dengan target harga Rp1.450.

Di sisi lain, Panin Sekuritas memperkirakan kinerja MAPI di tengah masa transisi akan relatif melambat seiring dengan operasional gerai yang belum kembali ke kapasitas normal.

Residivis Pencabulan Tertangkap Edarkan Narkoba Bukan Napi Asimilasi Rutan Solo, Tapi...

Analis Panin Sekuritas, Rendy Wijaya, menjelaskan MAPI mendapatkan insentif pembebasan biaya sewa 3 sampai 6 bulan ke depan. Selain itu, MAPI tidak melakukan perpanjangan kontrak untuk sebagian pekerja tidak tetap.

Emiten bisnis ritel ini juga menerapkan pengurangan gaji dan upah karyawan tetap. Ini adalah langkah efisiensi yang dilakukan perseroan pada tahun ini.

“Sejak bulan Maret 2020, MAPI telah menghentikan pengiriman pasokan persediaan dari principal brand sehingga kami memperkirakan tingkat persediaan relatif stabil dan tidak terjadi penumpukan yang dapat membebani neraca,” tulis Rendy dalam publikasi risetnya baru-baru ini.

Laporan BST Salah Sasaran di Sragen Sampai ke Gubernur Jateng, Apa Kata Camat?



Perhatikan Saham Terdiskon

Panin Sekuritas memberikan rekomendasi tahan untuk saham MAPI. “Kami menurunkan rekomendasi menjadi hold [tahan] untuk MAPI dengan menurunkan target harga ke Rp825 [sebelumnya Rp1.300],” ujar dia.

Di sisi lain, analis menyarankan investor memerhatikan saham emiten yang banyak berjatuhan saat pandemi Covid-19. Direktur Utama MNC Sekuritas, Susy Meilina, mengungkapkan selama pandemi virus corona, banyak harga saham yang didiskon. Saham-saham itu berpotensi naik saat pembukaan kembali aktivitas ekonomi.

Sebaran 857 Kasus Baru Covid-19 Indonesia, Jawa Timur Tertinggi

Bahkan, dia menilai ada saham-saham yang undervalue sejak pandemi. “Sehingga momentum ini dapat dimanfaatkan oleh calon investor untuk membeli saham dengan harga diskon,” katanya.

Pola yang terjadi di pasar modal cenderung berulang. Kondisi pasar tidak akan terus-menerus mengalami penurunan. Setelah terkoreksi dalam beberapa bulan terakhir, dirinya meyakini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berbalik arah.

“Contohnya saat krisis tahun 2008, banyak investor panik melakukan aksi jual sehingga market terkoreksi. Namun, setelah itu, pasar saham kembali membaik karena saham-saham mulai naik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya