SOLOPOS.COM - Alat berat meratakan tanah di sebelah barat los-los di Pasar Masaran, Sragen, belum lama ini. (Istimewa/Disperindag Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 30-an los di Pasar Masaran, Sragen, diratakan dengan tanah dan akan dibangun los yang baru di sebelah barat pasar tersebut.

Relokasi 30-an los itu merupakan pengembangan Pasar Masaran supaya bisa diakses untuk mobil bongkar muat dengan menggunakan Dana Tugas Pembantuan (TP) dari APBN 2020 senilai Rp2,5 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penjelasan itu disampaikan Kabid Penataan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen Tommy Isharyanto saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Selasa (14/10/2020).

2 Rumah di Mondokan Sragen Ludes Terbakar, 1 Orang Terluka

Tommy menjelaskan dana TP biasanya diberikan untuk pembangunan pasar prototipe seperti di Pasar Blimbing, Sambirejo, Sragen.

Namun, dana TP 2020 ini, ujar dia, ternyata bisa digunakan untuk pengembangan pasar non prototipe sehingga pemanfaatannya disesuaikan dengan kebutuhan daerah.

“Kami merencanakan membuka akses di Pasar Masaran yang sebelumnya aksesnya terbatas sehingga mobil tidak bisa masuk pasar. Pembukaan akses pasar itu diharapkan mampu menaikan animo masyarakat untuk berbelanja ke pasar sehingga pedagang bisa laku dagangannya. Kami komunikasi dengan pedagang. Awalnya pedagang resisten tetapi setelah mengetahui konsepnya mereka setuju,” jelas Tommy.

64 Sekolah di Madiun Boleh Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Dia menerangkan pembukaan akses itu tentu ada yang terkena dampak, yakni 30-an los yang sebenarnya sudah tidak layak itu harus direlokasi ke sisi barat. Los-los itu dibangun ulang di sisi barat jalan akses jalan masuk.

Selain itu, Tommy menerangkan lokasi di bagian utara pasar juga diratakan untuk pavingisasi.

Lokasi utara pasar itu, kata Tommy, akan digunakan untuk tempat berjualan pedagang oprokan yang jumlahnya 50-an orang yang selama ini menempati pasar pagi di sebelah timur Pasar Masaran.

Aktivitas di Pasar Masaran Tak Lagi Semrawut

Tommy berharap dengan penataan pedagang pasar pagi itu maka aktivitas di Pasar Masaran tak lagi semrawut dan dagangan para pedagang bisa laku.

Dia mengatakan semua pengembangan Pasar Masaran itu menelan dana senilai Rp2,5 miliar.

Dia mengungkapan proyek pengembangan pasar itu sudah berjalan sejak 25 September 2020 lalu hingga 23 Desember 2020 mendatang atau 90 hari kerja.

Reruntuhan Candi di Situs Kali Woro A Klaten Tak Terawat, Begini Kondisinya

Kepala Disperindag Sragen Tedi Rosanto menerangkan rencana pembukaan akses masuk ke Pasar Masaran itu pernah diinspeksi mendadak oleh Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama rombongan pada 2019 lalu.

“Pengembangan itu dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah di Pasar Masaran," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya