SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Puluhan klub peserta kompetisi Divisi I Pengcab PSSI Sleman tidak tertib menjelang penutupan pendaftaran kompetisi pada Jumat (23/9) mendatang.
   
Sampai dibukanya pendaftaran pada Senin (19/9) kemarin, baru satu tim yakni Gelora Putra Kartajaya dari Sidokarto, Godean, yang sudah mendaftarkan diri sedangkan 23 klub calon peserta lainnya belum mendaftar.
   
Rencananya, 24 klub akan dibagi dalam tiga grup dan tiap grup diisi delapan tim. “Dari tahun ke tahun selalu terjadi persoalan ini [klub tidak tertib]. Saya sudah coba hubungi dari kemarin-kemarin tapi rata-rata alasannya belum kumpulkan akte kelahiran atau belum ada pas foto,” ungkap Staf Bidang Kompetisi dan Turnamen Pengcab PSSI Sleman, Sigit Rubiasto, Senin kemarin.
   
Untuk bisa mendaftar, tiap tim wajib menyerahkan satu bundel data kepengurusan klub, serta susunan pemain lengkap dengan foto serta akte kelahiran. Selain itu tiap tim juga diwajibkan membayar uang pendaftaran sebesar Rp200.000.
   
Pengcab menegaskan tidak akan memaksakan batas akhir pendaftaran pada Selasa (20/9) ini. Sigit mengaku akan fleksibel sembari terus mengingatkan klub-klub peserta agar segera menyelesaikan proses administrasi pendaftaran.
   
Menurut dia, tingkat profesionalisme para pengurus klub tersebut masih jauh dari harapan. Karena itu, waktu pendaftaran terpaksa diperpanjang sampai 23 September. Meskipun demikian, ia sangat mengharapkan tiap klub bisa menyelesaikan urusan pendaftaran sebelum tanggal itu.
   
Dia juga mengaku, ada sebagian klub yang keberatan soal besaran uang pendaftaran kompetisi Rp200.000 yang dirasakan terlampau tinggi. Namun, jika dibandingkan dengan kompetisi serupa di wilayah lain di DIY, nilai tersebut masih terbilang cukup terjangkau. Di Kulonprogo saja bayarnya Rp500.000 dengan total pertandingan hanya dua kali sementara di Sleman dapat jatah tujuh kali untuk babak penyisihan bahkan 11 kali kalau sampai di final,” ujar Sigit.   
   
Untuk musim kompetisi Divisi I tahun ini, Pengcab menetapkan syarat usia keikutsertaan pemain yakni paling tua kelahiran 1988. Jumlah pemain yang lahir sebelum 1988 hanya diperbolehkan berjumlah lima orang dengan hanya empat orang yang boleh bertanding.
   
Pembatasan usia ini, menurut Sigit, sudah dimulai sejak 2008 silam, dengan harapan dari kompetisi bisa menghasilkan bibit-bibit unggul di usia emas, 18 sampai 20 tahun. “Memang awalnya kualitas kompetisi menjadi jelek tapi lama-kelamaan mulai membaik seiring pembinaan para pemain di tiap klub,” kata dia.(Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

HARJO CETAK

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya