SOLOPOS.COM - Pasar Ayu (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Pasar Ayu Balapan (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Puluhan kios Pasar Ayu Balapan, Solo yang dibangun menelan anggaran senilai Rp5 miliar mangkrak.  Pedagang ramai-ramai memilih meninggalkan pasar diduga lantaran sepinya pembeli.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu (14/4/2013), puluhan kios di Pasar Ayu terlihat tertutup rapat. Kondisi paling parah terlihat di lantai dua. Hampir 70% keberadaan kios mangkrak. Aktivitas pedagang terlihat sepi. Hanya tampak sejumlah pedagang yang membuka kiosnya.

Salah satu pedagang makanan, Ningrum mengakui sepinya kondisi pasar sejak menempati tiga bulan silam. Kondisi ini, lanjut dia, memaksa pedagang memilih tutup dan tidak menggelar dagangannya. Jumlah pedagang yang tutup dari hari ke hari terus bertambah.

“Banyak yang tutup. Di lantai dua saja dari sekitar 27 kios, yang buka tidak lebih tujuh kios.”

Dia mengatakan pedagang yang menempati kios lantai dua Pasar Ayu merupakan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Stasiun Balapan. Pedagang kemudian ditata dan dipindah menempati kios Pasar Ayu. Namun dalam perkembangannya, dia menambahkan kondisi pasar sepi pembeli. “Tidak ada pembelinya. Tiap hari saja seperti ini, sepi,” katanya.

Keluhan senada disampaikan pedagang lain, Dalbi. Dia mengaku masih bertahan meski kondisi pasar sepi. Dia menuturkan sepinya pasar disebabkan karena kondisi kios berada di lantai dua sehingga membuat pembeli enggan naik ke lantai atas. Pembeli memilih berbelanja di lantai bawah. “Dulu jualan habis 10 kilogram beras seharinya. Tapi sekarang dua kilogram beras saja sampai sore,” keluhnya.

Dia bersama pedagang lain berharap ada langkah serius oleh Pemerintah Kota (Pemkot) untuk menghidupkan pasar. Pedagang, lanjutnya, memilih menutup dagangan lantaran mengalami kerugian besar.“Saya saja sudah rugi di sini jutaan rupiah. Tapi ya disabar-sabarke lah,” tukasnya.

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo Subagiyo mengatakan segera menindaklanjuti mangkraknya kios di Pasar Ayu. Pihaknya berjanji dalam waktu dekat akan memanggil pedagang Pasar Ayu guna diberi pengarahan.

“Kami akan melakukan pendekatan kepada pedagang. Paling lambat pekan ini kami akan kumpulkan mereka,” ujarnya.

Subagiyo mengklaim sudah melakukan berbagai upaya untuk meramaikan pasar. Termasuk, lanjut dia, terus melakukan promosi keberadaan Pasar Ayu. Menurutnya, kios mangkrak rata-rata berada di lantai dua yang merupakan PKL pindahan dari sekitar Stasiun Balapan. Sedangkan pedagang Pasar Ayu resmi diklaim masih bertahan. “Pedagang lama yang lantai satu itu tidak ada masalah. Jadi memang itu yang dulu PKL,” tuturnya.

Disinggung mengenai sanksi yang akan diberikan kepada pedagang, Subagiyo mengatakan masih melakukan upaya persuasif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya