SOLOPOS.COM - ilustrasi. (okezone)

Semarang (Solopos.com)–Sebanyak 50 orang jamaah haji asal Jateng diketahui menjadi korban pencopetan saat menjalani ibadah haji di Mekah dan Madinah, sehingga mengalami kerugian puluhan jutaan rupiah.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Jateng, Imam Haromain Asyari, mengatakan tindak kejahatan pencopetan tak hanya menimpa jamaah haji asal Jateng saja, tapi juga dari provinsi dan negara lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

ilustrasi. (okezone)

“Sampai sekarang kami telah menerima laporan dari 50 jamaah haji asal Jateng yang mengaku kecopetan uang,” katanya di Semarang, Selasa (22/11/2011).

Semua jamaah haji korban pencopetan, sambung dia, akan mendapatkan penggantian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng yang telah menyiapkan anggaran senilai Rp 60 juta.

Mengenai besarnya nominal penggantian uang belum ditentukan, karena masih menunggu inventarisasi jumlah kerugian masing-masing jamaah haji.

“Kemungkinan kalau jumlah korban kecopetan banyak, tak bisa diganti secara penuh, karena disesuaikan dengan anggaran dana yang ada terbatas yakni senilai Rp 60 juta,” ujarnya.

Prosedur pengajuan klaim penggantian uang, Imam menjelaskan jamaah haji membuat surat pernyataan kehilangan akibat kecopetan yang diketahui ketua regu dan ketua rombongan, kemudian diajukan pada Tim Pemantau Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Haji (TP4H) Jateng.

“Adanya kasus pencopetan ini bukan berarti lemahnya pengawasan dari Tim Pembibing Haji Daerah (TPHD) Jateng, karena menimpa individu saat berjalan sendiri-sendiri yang tak mungkin semuanya diawasi,” ujarnya.

Sementara Koordinator Tim Pemantau Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan ibadah Haji (TP4H) Jateng, KH Syamsuk Ma’arif, menyatakan modus pencopetan di Mekah dan Madinah dengan memepet jamaah haji yang sedang berjalan lalu mengambil uang.

”Tak hanya di jalan, tapi juga di dalam kendaraan umum bisa terjadi pencopetan, bahkan menjurus perampokan. Saya mendapat laporan ada enam jamaah haji perempuan dirampok saat naik taksi ketika hendak ke Masjid Nabawi,” ujar dia.

Menurut anggota DPRD Jateng ini, kasus pencopetan sudah dilaporkan petugas haji Indonesia ke aparat polisi Arab Saudi, namun jarang ditindaklanjuti.

(oto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya