SOLOPOS.COM - Para driver ojek online di Wonogiri tak ketinggalan ikut pawai budaya yang digelar Pemerintah Kecamatan Wonogiri, Minggu (20/8/2023). (Solopos/Maymunah Nasution)

Solopos.com, WONOGIRIPawai budaya bertema Go Nyawiji Migunani di Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, pada Minggu (20/8/2023), tak hanya diikuti kalangan sekolah, desa/kecamatan, dan badan usaha.

Puluhan driver ojek online (ojol) baik ojek motor maupun taksi juga tak mau ketinggalan. Komunitas mitra driver Gojek ikut serta dalam pawai budaya Kecamatan Wonogiri sebagai salah satu kontingen.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Koordinator kontingen driver Gojek sekaligus ketua komunitas driver Gojek Wonogiri, Ahmad Mukti, berharap orderan mereka bisa bertambah dengan partisipasi dalam pawai budaya tersebut.

“Kalau di masyarakat Wonogiri kami mungkin dikenal sebagai driver, tugasnya cari duit, tetapi dengan partisipasi ini kami menunjukkan bahwa kami bisa menghibur juga,” papar Ahmad saat ditemui Solopos.com sebelum rombongannya berangkat, Minggu.

Dia melanjutkan pawai budaya Kecamatan Wonogiri memiliki keistimewaan karena sesuai dengan moto driver Gojek Wonogiri, yaitu ora marai sugih ning isoh nguripi (tidak bikin kaya tetapi bisa menghidupi).

Kontingen driver Gojek menjadi salah satu kontingen kategori umum dalam pawai budaya tersebut. Ahmad menyebutkan ada sekitar 70 driver Goride dan Gocar yang ikut serta sebagai peserta kontingen driver Gojek dalam pawai budaya tersebut.

Mereka ada yang baik laki-laki dan ada pula yang perempuan. Dia melanjutkan mitra driver Gojek diterima baik di Wonogiri karena membantu masyarakat serta pelaku usaha terutama UMKM.

Masing-masing anggota kontingen driver Gojek dalam pawai budaya Kecamatan Wonogiri itu membawa kendaraan dalam pawai tersebut. Pawai digelar dari Lapangan Sukorejo Wonogiri sebagai titik awal hingga Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri sebagai titik akhir.

Penilaian dan Penjurian

Tidak hanya kontingen Gojek, banyak penampilan unik dalam pawai budaya Kecamatan Wonogiri tahun 2023. Kontingen daerah dalam pawai budaya tersebut juga menyajikan hasil bumi masing-masing serta keunggulan-keunggulan mereka.

Antusiasme tidak surut meskipun pawai berlangsung hingga sore hari dalam kondisi cuaca yang panas menyengat. Masing-masing kontingen memiliki jumlah peserta bervariasi. Peserta terbanyak dari SMA Negeri 2 Wonogiri yang membawa 800 orang.

Ketua Panitia Pawai Budaya Kecamatan Wonogiri, Sri Sundoro, mengatakan pawai ini selaras dengan program Bupati Wonogiri Joko Sutopo.

“Bupati Wonogiri punya program sesarengan membangun Wonogiri dan Wonogiri Migunani. Tentunya dengan semangat itu kami adakan acara ini agar apa yang dilakukan warga selaras dengan program Bupati,” papar Sri saat ditemui Solopos.com di sela-sela acara, Minggu.

Sri melanjutkan ada dua kategori pawai dengan penilaian dan penjurian yang berbeda. Masing-masing dari kategori sekolah dan kategori umum (kelurahan/desa dan badan usaha).

Sebanyak 43 kontingen yang mengikuti pawai budaya Kecamatan Wonogiri itu terdiri atas 23 kontingen sekolah dan 20 kontingen umum dari desa, kelurahan, serta badan usaha.

Menurut Sri, aspek penilaian pawai meliputi beberapa hal, yaitu antusiasme, kreativitas, serta kesesuaian tema. Masing-masing kontingen diwajibkan menampilkan pentas singkat dengan durasi lima menit kepada Camat Wonogiri dan para pejabat lainnya.

Penampilan disajikan di depan panggung kehormatan di area Terminal Wonogiri Kota Tipe C. Tidak hanya penampilan tari tradisional dan kearifan lokal masing-masing daerah, banyak kontingen yang menyajikan tari kreasi berdasarkan kreativitas masing-masing tim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya