SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)--Puluhan jemaah calon haji (Calhaj) di Kecamatan Jatinom disinyalir mendaftar naik haji menggunakan KTP asli tapi palsu (aspal). Di salah satu desa, yakni di Bandungan, Jatinom tercantum 46 orang Calhaj, namun ironisnya warga setempat tak tahu-menahu tentang Calhaj bersangkutan.

Temuan tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Klaten, Nurcholis Madjid, Rabu (19/5), kepada wartawan di Gedung Dewan. Menurutnya, warga menginformasikan kejanggalan tentang adanya puluhan jemaah Calhaj dari Bandungan yang akan berangkat haji tahun ini. Dia mengatakan, aduan tersebut ditindaklanjuti dengan mencari data jemaah Calhaj yang akan berangkat tahun 2010.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah dicek, ternyata ada 46 orang Calhaj asal Bandungan. “Hal ini aneh karena di satu desa bisa ada 46 orang Calhaj. Kalau angkanya cuma belasan masih masuk akal,” jelasnya. Ironisnya, setelah pihaknya melakukan pengecekan ke lapangan, warga setempat tak mengenal Calhaj bersangkutan. Bahkan, warga kebingungan saat ditanyai tentang nama dan alamat Calhaj-Calhaj tersebut.

Dengan adanya temuan itu, pihaknya mempertanyakan komitmen Kementerian Agama Klaten yang akan memperketat penggunaan KTP dalam pendaftaran haji. Jika Calhaj ber-KTP bodong lolos dan bisa berangkat ke Tanah Suci akan sangat merugikan warga Klaten yang mengantre berhaji. Oleh sebab itu, pihaknya mendesak tindakan tegas dari Kementerian Agama dan Pemkab Klaten.

rei

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya