SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Sebuah lembaga pemerhati warga Indonesia di Australia, Indonesia Institute, prihatin terhadap puluhan anak asal Indonesia yang ditahan di Negeri Kanguru. Keprihatinan terbesar lembaga ini adalah anak-anak di bawah umur itu ditahan bersama pelaku kriminal dewasa.  Sebagian berusia 13-14 tahun berada di tahanan superketat untuk orang dewasa. Keadaan tahanan itu, cukup membahayakan dan dalam kondisi yang tak bisa diterima. Para anak itu dipekerjakan sebagai tukang cuci tanpa digaji. Alasannya, para tahanan asal Indonesia biasanya bekerja keras dan menurut.  Mereka yang menerima kekerasan fisik dan seksual pun tak memperoleh konseling atau pendampingan.

Para tahanan itu, dalam laporan lembaga tersebut, kurang mendapat perawatan medis. Indonesia Institute dalam rilisnya menyatakan, para tahanan mengaku bersalah setelah diancam akan diperberat hukumannya jika tak mengakui usia mereka sudah dewasa. Lembaga ini mencatat, 15-20 anak dihukum dalam tahanan dewasa. Mereka juga tak memperoleh makanan halal, akses keagamaan, dan pendidikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ihwal masalah tahanan anak Indonesia di Australia ini, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengaku belum mengetahui persis. Namun ia telah mendapat kabar soal tiga anak Nusa Tenggara yang akan diadili di Brisbane, Australia, pada 1 Juli nanti. Arist mengatakan penahanan anak-anak itu dilakukan karena kepolisian setempat menduga ketiganya berusia 19 tahun. Sesuai dengan undang-undang Australia, mereka tak tergolong anak-anak di bawah 18 tahun. Namun surat resmi yang mereka pegang menunjukkan bahwa mereka di bawah umur.  Ketiganya berasal dari Desa Daudolu, Rote Barat Laut, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Mereka ditangkap kepolisian setempat di perairan Australia pada April 2010 bersama sejumlah imigran gelap. Komisi berharap pemerintah Australia melihat usia berdasarkan kartu identitas yang dibawa. [tempo/lia]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya