SOLOPOS.COM - Motivator, Ketut Abid Halimi (berdiri), sedang memberi pembinaan dan motivasi kepada puluhan anggota Polres Wonogiri di Gedung Wicaksana Laghawa, Mapolres Wonogiri, Sabtu (24/9/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M.)

Solopos.com, WONOGIRI–Polres Wonogiri memberi pembinaan dan motivasi kepada puluhan anggota mereka yang tersebar di 25 kecamatan, Sabtu (24/9/2022). Sasarannya ialah anggota yang bermasalah karena tak disiplin dan melanggar etik.

Pemberian pembinaan dan motivasi itu dilakukan oleh Ketut Abid Halimi yang dikenal sebagai motivator nasional.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sementara pelaksanaannya berlangsung di Gedung Wicaksana Laghawa, Mapolres Wonogiri. Selain diikuti puluhan anggota yang bermasalah, kegiatan itu diikuti pejabat utama Polres Wonogiri, seluruh kapolsek dari 25 kecamatan, pengurus dan anggota bhayangkari, serta para bintara muda.

Kepada Solopos.com, Minggu (25/9/2022), Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri, Aiptu Iwan Sumarsono, menyebut anggota bermasalah yang ikut dalam program pembinaan itu saat ini tengah dalam pengawasan.

Selain dari Polres Wonogiri, anggota bermasalah tersebut ada juga yang merupakan personel dari Polres lain yang dimutasi ke Polres Wonogiri.

Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto, menjelaskan, kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya memperbaiki sikap polisi yang pernah membuat pelanggaran disiplin maupun etik.

Pada anggota lain yang tak bermasalah, kegiatan itu bertujuan agar mereka tetap konsisten dan tak melakukan pelanggaran.

“Anggota Polri memiliki tugas berat dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Utamanya tugas pelayanan, pengayoman dan perlindungan terhadap seluruh masyarakat. Namun demikian, tugas berat bukanlah menjadi kendala. Tapi itu jadikan sebagai tantangan di era masyarakat yang melek teknologi,” kata AKBP Dydit dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/9/2022).

Menurut dia, adanya pelanggaran yang dilakukan anggota Polri menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara sikap, sifat, mental, dan hobi anggota tersebut. Padahal jika ditilik ke belakang, lanjutnya, anggota Polri memiliki kualitas yang sangat baik. Mulai dari aspek psikologis, mental, dan spiritual.

Sebelum bergabung menjadi anggota Polri, menurut AKBP Dydit, mereka telah memenuhi syarat dan penilaian yang komprehensif. “Jadi jika ada anggota yang melakukan pelanggaran, artinya ada budaya atau kebiasaan yang salah,” tegasnya.

Hal tersebut yang kemudian menjadi alasan bagi Polres Wonogiri menggelar kegiatan pembinaan dan motivasi, Sabtu lalu. Tak hanya bagi anggota yang bermasalah, namun juga personel lainnya yang tak bermasalah.

Hal itu sekaligus untuk menyiapkan personel Polres Wonogiri agar menjalankan banyak tugas penting menjelang gelaran pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya