SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, WONOGIRI&mdash;</strong>Sebanyak 29 anak lulusan SD tahun ajaran 2017/2018 di Kismantoro, Wonogiri tak melanjutkan sekolah. <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20171226/495/879828/infrastruktur-wonogiri-bupati-joko-sutopo-klaim-kasus-gagal-proyek-nihil-di-2017" title="INFRASTRUKTUR WONOGIRI : Bupati Joko Sutopo Klaim Kasus Gagal Proyek Nihil di 2017">Bupati Wonogiri, Joko Sutopo</a>, pun turun tangan mengatasi masalah tersebut.</p><p>Informasi yang dihimpun <em>Solopos.com</em>, Selasa (18/9/2019), anak yang tak melanjutkan sekolah dan para orang tua dikumpulkan di Balai Desa Miri, Kismantoro, Selasa.</p><p>Hadir pada kesempatan itu jajaran forum pimpinan kecamatan (forkopimcam), para kepala SD, MI, SMP, MTs, SMA, SMK, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), unsur TNI, dan Anggota DPRD. Bupati memberi pemahaman kepada orang tua siswa pentingnya anak bersekolah.</p><p>Camat Kismantoro, Joko Purwidyatmo, mengatakan 29 anak yang tak melanjutkan sekolah akhirnya bakal<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180524/495/918157/pendidikan-wonogiri-siswi-berprestasi-mahir-bahasa-jepang-tak-mampu-tebus-ijazah" title="Pendidikan Wonogiri: Siswi Berprestasi Mahir Bahasa Jepang Tak Mampu Tebus Ijazah"> bersekolah di SMP negeri</a> dalam waktu dekat. Bupati telah memberi solusi atas masalah yang para orang tua hadapi.</p><p>Menurut Camat, ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka tak melanjutkan sekolah, seperti anak tak bersedia sekolah. Pada sisi lain orang tua kurang kuat mendorong anak agar bersedia bersekolah. Alhasil, orang tua hanya menuruti kemauan anak.</p><p><strong>Beli Tas dan Sepatu</strong></p><p>Faktor lainnya masalah ekonomi. Para orang tua mengetahui bahwa sekolah di SMP/MTs swasta atau negeri mulai tahun ajaran 2018/2019 gratis.</p><p>Namun, mereka tetap tak mampu menyekolahkan anak karena tak kuasa memenuhi kebutuhan lain, seperti membeli tas, sepatu, seragam, dan buku tulis.</p><p>&ldquo;Pada pertemuan tadi Pak Bupati secara pribadi akan mengaver kebutuhan personal anak agar orang tua bisa membelikan sepatu, tas, seragam, dan alat-alat lainnya,&rdquo; kata Camat .</p><p>Camat mencatat sebelumnya ada 109 anak lulusan SD tahun ajaran 2017/2018 tak melanjutkan sekolah. Hal itu diketahui setelah Camat berinisiatif menelusuri jumlah lulusan SD yang melanjutkan sekolah, setelah<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180608/495/921301/berbeda-begini-sistem-zonasi-ppdb-wonogiri" title="Berbeda, Begini Sistem Zonasi PPDB Wonogiri"> penerimaan peserta diri baru (PPDB)</a> tahun ajaran 2018/2019 rampung digelar.</p><p>Dia melakukannya karena ingin menyukseskan program prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab), yakni Program Sekolah Gratis. Berdasar penelusuran terdapat 501 anak lulusan SD sederajat. Sebanyak 380 anak melanjutkan ke SMP sederajat di Kismantoro dan 12 anak bersekolah di Purwantoro.</p><p><strong>Program Keluarga Harapan</strong></p><p>Selebihnya, yakni 109 anak tak melanjutkan sekolah. Mereka berasal dari delapan desa dan dua kelurahan. &ldquo;Atas kondisi itu saya berupaya bagaimana caranya agar mereka bisa sekolah. Saya bekerja sama dengan para kepala sekolah, kepala desa, pendamping PKH [Program Keluarga Harapan], dan TKSK [Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan], untuk mendorong mereka agar bersekolah,&rdquo; ulas Camat.</p><p>Atas upaya itu sebanyak 75 anak akhirnya bersedia sekolah. Sebanyak 34 siswa lainnya belum bersedia sekolah. Sebanyak 29 anak dari Kismantoro dan lima dari Jatiroto yang bertempat tinggal di perbatasan Jatiroto-Kismantoro.</p><p>&ldquo;Saya senang sekali akhirnya 29 anak dari Kismantoro bakal sekolah. Untuk lima anak dari Jatiroto akan diupayakan Bupati supaya bisa sekolah juga,&rdquo; ucap Joko.</p><p>Kepala Disdikbud Wonogiri, Siswanto, tak menampik masih banyak lulusan SD <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20161019/495/761622/pendidikan-wonogiri-sekolah-gratis-2017-dirintis-di-10-sekolah" title="PENDIDIKAN WONOGIRI : Sekolah Gratis 2017 Dirintis di 10 SD dan SMP">tahun ajaran 2017/2018</a> yang tak melanjutkan sekolah. Dia mencatat di Ngadirojo terdapat 6 anak, Girimarto 11 anak, dan Jatiroto 4 anak. Setelah pihaknya melakukan langkah, masalah tersebut bisa teratasi. Mereka bisa melanjutkan sekolah di SMP negeri.</p><p>Siswanto akan menginstruksikan Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan menyisir seluruh kecamatan untuk mendata anak lulusan SD yang tak melanjutkan sekolah. <br /><br /></p>

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya