SOLOPOS.COM - Para demonstran membawa poster dan bendera China di depan konsulat Jepang di Hong Kong, Selasa (11/9/2012), memprotes pembelian tiga pulau di kawasan sengketa di Laut China Timur

Para demonstran membawa poster dan bendera China di depan konsulat Jepang di Hong Kong, Selasa (11/9/2012), memprotes pembelian tiga pulau di kawasan sengketa di Laut China Timur

BEIJING — Sengketa sengit antara China dan Jepang terkait kepulauan di Laut China Timur terus meningkat menyusul keputusan pembelian pulau-pulau itu olehTokyo.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Sebagai respons kemarahan, Beijing mengirim kapal patroli ke kawasan yang disengketakan itu, Selasa (11/9/2012). Dua kapal patroli dari Pengawas Kelautan China di pulau-pulau tak berpenghuni itu untuk menegaskan klaim Chinaatas kepulauan itu, lapor Kantor Berita China, Xinhua, seperti dilansir yahoonews.

Badan kelautan adalah kekuatan paramiliter yang kapal-kapal mereka sering dilengkapi dengan senjata ringan. Menurut Xinhua, kapal-kapal tersebut akan ditempatkan di kawasan kepulauan sengketa itu untuk menjaga kedaulatanChina.

Pulau-pulau kosong berbatu yang dikenal sebagai Senkaku di Jepang dan Diaoyu di Cina, telah menjadi fokus pertengkaran berulang antara kedua negara. Selain Jepang danChina,Taiwanjuga mengklaim penguasaan atas pulau-pulau tersebut.

Sengketa ini telah memanas dalam beberapa bulan terakhir menyusul rencana gubernurTokyountuk membeli pulau-pulau dari pemilik pribadi mereka guna menguatkan kontrol dan demi alasan perdamaian sekaligue stabilitas. Menurut Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Osamu Fujimuri, pemerintah telah menganggarkan dana sekitar US$26 juta untuk membelinya.

Stasiun televisi NHK melaporkan, Pemerintah Jepang dan pihak keluarga pemilik tiga pulau yang sepakat dibeliTokyo, telah menandatangani kesepakatan.

Sayangnya, keputusan Jepang ini malah mengobarkan kemarahanChina.Beijingmenanggapi keputusanTokyo itu dengan marah.

Perdana Menteri Wen Jiabao merupakan salah satu pejabat Chinayang menegaskan,China tidak akan pernah mundur klaimnya. Departemen Luar Negeri China, Senin (10/9/2012), menyatakan, “Jika Jepang bersikeras melakukan caranya sendiri, mereka akan menanggung semua konsekuensi serius yang menyertai.”

Jepang telah menguasai pulau-pulau tersebut selama 40 tahun terakhir, setelah Amerika Serikat (AS) melepaskan kontrolnya pasca-Perang Dunia II. Tapi Beijing melihat pembelian itu sebagai penghinaan terhadap klaim mereka dan dan seruan negosiasi sebelumnya.

Sebuah aksi protes anti-Jepang digelar massa di luar Kedutaan Besar Jepang di Beijing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya