SOLOPOS.COM - Ilustrasi rawat pasien stroke. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Saat pasien stroke sudah boleh pulang ke rumah seperti komedian Tukul Arwana, tentu akan peran keluarga menjadi besar dalam rawat penderita. Sebagaimana diketahui komedian yang ngetop lewat Empat Mata itu sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit pada Sabtu (16/10/2021).

Saat rawat pasien stroke di rumah, tentu bukan hanya aspek medis yang diperhatikan. Melainkan aspek mental juga perlu mendapatkan perhatian agar penderita itu terjerumus dalam depresi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Nah, bila pasien stroke sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit seperti Tukul Arwana, anggota keluarga di rumah sebaiknya mengetahui cara rawat pasien stroke di rumah.

Derajat keparahan stroke sangat bervariasi. Sebagian pasien masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri. Namun, cukup besar pula jumlah pasien yang mengalami gejala berat sehingga butuh bantuan untuk melakukan berbagai aktivitas dasar seperti ke kamar mandi, berpakaian, berjalan, dan lain-lain.

Cara rawat pasien stroke di rumah ini memang tidak mudah, namun jangan menyerah. Apalagi, pasien stroke sangat membutuhkan perhatian dan bantuan untuk melewati masa-masa sulitnya.

Baca Juga: Tukul Arwana Pulang ke Rumah Bertepatan Hari Ulang Tahunnya

Jika ada anggota keluarga Anda jadi pasien stroke yang harus dirawat di rumah, berikut ini tipsnya seperti dikutip dari klikdokter.com pada Minggu (17/10/2021):

1. Bantu Pasien untuk Berpindah Tempat

Cara rawat pasien stroke di rumah yang pertama adalah bantu dia untuk berpindah tempat. Gejala stroke yang bermanifestasi di kaki dapat menyebabkan penderita sulit berpindah tempat. Untuk itu, pasien sangat berisiko terjatuh.

Jika pasien belum mampu bergerak sendiri, bantulah ia saat ingin berjalan misalnya ke kamar mandi, ke ruang keluarga, dan lain-lain. Alat penyangga juga bisa diandalkan, namun sebaiknya tetap dalam pengawasan Anda.

2. Ajak Pasien untuk Bergerak

Ajak pasien untuk menggerakkan sendi-sendi di tubuhnya setiap hari, termasuk area yang ‘lemah’. Hal ini dapat mencegah kekakuan pada bagian tubuh tersebut. Ini adalah aktivitas tambahan untuk melatih otot dan saraf di area yang lemah, selain dengan mengunjungi tempat rehabilitasi medis.

3. Bantu Proses Makan Pasien

Pasien stroke sering kali mengalami gangguan menelan. Jadi, bantulah untuk memposisikan pasien duduk dengan lebih tegak ketika sedang makan. Hal ini untuk mencegah terjadinya tersedak, yang bisa membahayakan nyawa.

Baca Juga: Dampak Positif Drama Korea, Bukan Sekadar Hiburan Penonton

Selain itu, ketahui benar jenis dan konsistensi makanan yang aman untuk dikonsumsi pasien. Hal ini akan sangat bervariasi, tergantung dengan keparahan stroke yang dialami.

4. Ajak Bicara

Agar pasien dapat kembali berkomunikasi dengan lancar, sering-seringlah mengajaknya mengobrol. Semangati pasien untuk berusaha berbicara dan mengucapkan kata-kata, ketika gejala stroke menyerang kemampuan berbicaranya.

5. Latih Kesehatan Otaknya

Bantu pasien untuk melatih otaknya dengan memberi informasi hari, waktu, dan mengingat nama orang-orang yang berada di sekitarnya. Dengan demikian, sel-sel di dalam otak akan bekerja aktif, dan cara ini dapat membantu mempercepat proses pemulihan pasien.

6. Ciptakan Lingkungan yang Aman

Sesuaikan lingkungan dengan derajat keparahan stroke pasien. Sebisa mungkin, ciptakan lingkungan yang aman namun tetap nyaman bagi pasien. Contohnya, Anda dapat mengatur tempat tidur agar posisinya tidak terlalu tinggi dan meletakkan benda-benda yang dibutuhkan dalam jangkauan pasien.

Baca Juga: Efek Hiatus Penulis, Manga One Piece 1029 Terbit 24 Oktober 2021

Jangan lupa, pastikan juga area kamar mandi menggunakan pelapis lantai yang tidak licin, agar pasien tidak mudah terpeleset atau terjatuh.

Bila memungkinkan, ada baiknya untuk memasang rel penyangga di sepanjang dinding, terutama di kamar mandi. Pasien dapat berpegangan sepanjang jalan menuju tempat yang diinginkannya, dan terhindar dari terjatuh di kamar mandi dengan rel penyangga ini. Alat ini dapat membuatnya lebih mandiri.

7. Bantu Mengingatkan Jadwal Minum Obat

Terkadang, obat yang diminum oleh penderita stroke jumlahnya tidak sedikit. Jadwal minum pun bisa bermacam-macam, misalnya pagi, siang, atau malam. Memahami jadwal minum obat adalah salah satu poin penting dalam cara merawat pasien stroke di rumah.

8. Ingatkan Jadwal Kunjungan ke Klinik Rehabilitasi Medis

Melatih kemampuan gerak, wicara, menelan, dan berpikir pasien pasca stroke adalah hal yang sangat krusial. Hal ini penting untuk memicu kembalinya fungsi-fungsi tersebut dengan lebih cepat. Maka, ingatkan dan dampingi pasien untuk berkunjung ke klinik rehabilitasi medis. Untuk mempermudah, gunakan pengingat di smartphone Anda.

9. Menciptakan Sistem Panggilan Bantuan di Rumah

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan, bila perlu buatlah suatu bel khusus yang dapat dibunyikan pasien. Dengan begitu, Anda maupun anggota serumah lain bisa mengetahui bahwa penderita tersebut sedang membutuhkan bantuan.

Baca Juga: Dokter Sarankan Nathalie Holscher Operasi Caesar, Ini Penyebabnya

Hal ini juga menjadi cara cepat bagi pasien untuk memanggil orang lain karena hanya butuh pencetan bel.



10. Terus Temani Pasien

Selain masalah fisik, kondisi mental dan psikologis pasien juga perlu diperhatikan. Mengalami stroke dan serangkaian gejala yang menghambatnya untuk jadi mandiri tentunya adalah pukulan yang sangat berat.

Jangan biarkan pasien merasa kesepian dan terabaikan. Hal ini dapat memicu terjadinya kondisi depresi dan memperlambat proses pemulihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya