SOLOPOS.COM - Hendro Prasetyo, 30, driver Gojek Sragen yang tertembak peluru nyasar sudah pulang ke rumah, Senin (2/3/2020). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Hendro Prasetyo, 30, driver Gojek asal Dukuh Kedusan, RT 015/RW 007, Desa Karangmalang, Masaran, Sragen, yang menjadi korban peluru nyasar polisi sudah pulang dari rumah sakit.

Ditemui wartawan di rumahnya, Senin (2/3/2020), Hendro menceritakan insiden yang dialaminya. Selasa (25/2/2020) malam itu, Hendro baru pulang dari mengantar orderan makanan melalui aplikasi Go Food.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hendro tidak tahu saat itu ada aksi kejar-kejaran yang melibatkan mobil polisi dengan mobil yang membawa kawanan pencuri traktor dari Grobogan.

Sesampainya di simpang tiga Pasar Masaran, ia dikejutkan dengan suara tembakan sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu dia mengendarai sepeda motor pelan-pelan.

Ekspedisi Mudik 2024

Ini Identitas Kakek yang Diduga Gantung Diri di Jembatan Dawung Solo

"Sempat kaget karena terdengar beberapa kali tembakan. Tidak tahu berapa kali. Mungkin saking cepatnya peluru, saya tidak tahu saya tertembak. Tahu-tahu keluar darah. Rasa nyeri baru terasa beberapa saat kemudian,” papar Hendro yang terkena tembakan di lengan.

Jaket Gojek warna hijau milik Hendro pun berlumuran darah. Oleh warga, teman, dan polisi, Hendro dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Masaran.

Hendro memang meminta diantar ke RS PKU Muhammadiyah Masaran supaya tidak terlalu jauh dari rumahnya. Namun, petugas medis RS tersebut merujuk Hendro ke RSUD dr. Moewardi Solo.

Tak Luka Serius

“Saat tahu saya terkena tembakan, saya dalam kondisi sadar. Dibawa ke RS PKU [Muhammadiyah] Masaran lalu dirujuk ke RS dr. Moewardi juga sadar. Hanya saat operasi yang tidak sadar karena dibius,” ucap Hendro.

Gara-gara Virus Corona, Tes Wawancara Beasiswa Mahasiswa Tiongkok Pakai Wechat

Hasil pemeriksaan dokter, tidak ada luka serius akibat peluru nyasar tersebut. Timah panas itu menembus otot lengan atas namun tidak memutus urat saraf ataupun meretakkan tulang lengan maupun tulang rusuk.

“Dokter bilang, peluru itu masuk di antara celah saraf dan tulang. Di bagian tengahnya. Alhamdulillah, tidak ada luka serius,” papar Hendro.

Lengan Hendro sengaja diperban supaya tidak banyak bergerak demi mempercepat proses penyembuhan. Untuk kontrol, Hendro juga tidak harus datang ke rumah sakit, cukup di puskesmas terdekat.

Ikhlas

Hendro menyebut polisi bertanggung jawab dengan ikut membawa dia ke rumah sakit. Polisi juga membantu biaya pengobatan selama di rumah sakit.

Tebing Longsor Tutup Separuh Badan Jalan Jatiroto-Tirtomoyo Wonogiri

Meski menjadi korban peluru nyasar, Hendro tidak merasa sakit hati terhadap polisi. Dia menganggap apa yang menimpanya itu sebagai cobaan hidup.

“Saya ikhlas menerima ini. Halangan bisa menimpa siapa saja. Saya tahu Pak Polisi pasti tidak sengaja melakukannya. Mereka juga bermaksud menangkap penjahat, bukan untuk melukai saya,” ujarnya.

Sebagaimana diinformasikan, Hendro tertembak peluru nyasar polisi yang tengah mengejar pencuri bermobil di wilayah Masaran, Sragen, Selasa (25/2/2020).

Belakangan diketahui kejar-kejaran itu dimulai dari kasus pencurian traktor di wilayah Grobogan. Pencuri yang naik mobil Toyota Avanza itu tertangkap di wilayah Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya