SOLOPOS.COM - Ilustrasi mutasi virus corona (Freepik)

Solopos.com, KLATEN -- Seorang warga Desa Kebon, Kecamatan Bayat, Klaten, terkonfirmasi positif Covid-19 sepulang dari daerah perantauan. Kini warga tersebut menjalani isolasi mandiri di rumah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, warga berinisial W yang berumur sekitar 55 tahun tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 sekitar sepekan lalu. Sebelumnya W merantau di Kalimantan untuk berdagang dan pulang ke Klaten pada awal April 2021.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sesampainya di kampung halaman, W merasa tak enak badan, meriang, dan flu. Oleh tetangga dan kerabat, W lantas diantar ke RSD Bagas Waras Klaten untuk berobat.

Baca Juga: Penyekatan Pemudik Klaten Difokuskan di Prambanan, Jalur Tikus Bagaimana?

Ekspedisi Mudik 2024

W kemudian menjalani isolasi mandiri di rumah. Selang beberapa hari, warga Bayat, Klaten, itu terkonfirmasi positif Covid-19. “Sudah sepekan ini isolasi mandiri dan segera berakhir,” kata salah satu anggota Satgas Penanganan Covid-19 Desa Kebon, Supri, saat ditemui Solopos.com di Kantor Desa Kebon, Jumat (23/4/2021).

Supri menuturkan sudah dilakukan pelacakan kontak erat terkait kasus tersebut. Hasilnya, 10 orang berkontak erat dengan W dan menjalani tes antigen serta tes PCR untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.

Isolasi Mandiri

Kesepuluh orang itu merupakan kerabat dan warga yang mengantar W ke rumah sakit menggunakan kendaraan pribadi.

Baca Juga: 6 Orang Positif Covid-19, 2 Masjid di Manisrenggo Klaten Ditutup

“Hasilnya sudah keluar dan 10 orang itu negatif Covid-19. Tetapi mereka tetap isolasi mandiri hingga W selesai [dinyatakan negatif Covid-19]. Mereka [termasuk W] menjalani isolasi mandiri tersebar di empat rumah,” jelas Supri.

Supri mengatakan belum diketahui secara persis dari mana warga Bayat, Klaten, berinisial W itu bisa terpapar Covid-19. Namun, W diduga terpapar saat perjalanan dari Kalimantan menuju Klaten.

“Satgas tingkat RT dan RW terus bergerak. Termasuk melakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan hingga mencukupi kebutuhan logistik,” kata Supri.

Baca Juga: Pemkab Klaten akan Pasang Alat Deteksi Covid-19 di Perbatasan

Pada sisi lain, Supri mengatakan sebelum ada pandemi Covid-19, tak sedikit warga Kebon, Bayat, Klaten, yang merantau ke berbagai daerah seperti Semarang hingga Jabodetabek.

Tak Pulang Kampung

Selain menjadi buruh pabrik, rata-rata warga merantau untuk berjualan terutama es krim keliling. Hanya, sejak ada pandemi Covid-19 banyak warga yang semula merantau memilih tetap tinggal di desa.

“Sebelum ada pandemi itu ada 200-an orang yang merantau. Kalau sekarang paling hanya 50-an warga yang masih berada di perantauan,” ungkapnya.

Baca Juga: Tarif Rp30.000, Sehari 100-150 Orang Ikuti Tes GeNose di Stasiun Klaten

Supri menuturkan besar kemungkinan warga Kebon yang masih berada di perantauan tak pulang kampung pada Lebaran kali ini. Sejumlah warga Kebon, Bayat, Klaten, itu enggan pulang kampung salah satunya karena khawatir masih ada Covid-19 serta rencana penyekatan jelang Lebaran.

“Sepertinya [Lebaran tahun ini] banyak yang tidak pulang karena khawatir dengan kondisi yang masih seperti ini. Sudah ada beberapa yang menghubungi orang tua masing-masing bahwa Lebaran tahun ini tidak pulang. Padahal Lebaran tahun lalu juga sudah tidak pulang,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya