SOLOPOS.COM - Material kebakaran los dan kios di Pasar Nglangon Sragen tinggal puing-puing, Selasa (1/10/2019), setelah habis dilalap api dalam kebakaran hebat pada Senin (30/9/2019) malam. (Tri Rahayu/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN ? Puing-puing kebakaran Pasar Nglangon, Karangtengah, Sragen Kota, Sragen, menjadi tontotan puluhan warga pada Selasa (1/10/2019) pagi. Mereka berbondong-bondong untuk menyaksikan dampak kebakaran hebat yang terjadi pada Senin (30/9/2019) malam.

Sementara 100 pedagang yang menjadi korban kebakaran bakal dikumpulkan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto untuk mendapatkan pengarahan agar mereka bisa bertahan untuk berjualan sementara dan rencana pemberian solusi bagi pemerintah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

?Pagi ini, saya diperintah Pak Sekda untuk mengumpulkan semua pedagang yang menjadi korban kebakaran. Para pedagang itu terdiri atas 69 orang yang menempati 69 los dan pedagang penghuni 31 kios. Jadi total ada 100 pedagang. Nanti rencana dikumpulkan di musala Pasar Hewan Nglangon,? ujar Kepala Pengelola Pasar Nglangon, Margono, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa pagi.

Margono belum mengetahui sumber api awal. Dia menyampaikan pasar ini memiliki penjaga malam sebanyak dua orang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan satu orang swadaya. Margono juga belum bisa mengetahui total kerugian riil. Namun dampak kebakaran Senin malam menghanguskan kantornya di lantai II. ?Seluruh isi kantor habis dan hanya satu set komputer yang bisa saya selamatkan. Sebanyak 50 surat izin menempati yang akan dibagikan kepada pedagang pun ikut hangus terbakar,? ujarnya.

Seorang pedagang unggas, Hartini , 36, warga Dukuh Ngablak RT 012/RW 004, Kroyo, Karangmalang, Sragen, hanya bisa pasrah. Los unggas yang terdapat bebek sebanyak 100 ekor hangus. Sebanyak 100 ekor bebek yang rencana disembelih Selasa pagi jadi bebek panggang dan diambili warga untuk pakan lele.

?Kalau bebeknya satu ekornya Rp56.000. Tinggal dikalikan. Belum mesin bubut bulu dan disel itu sudah Rp10 juta, belum peralatan lainnya. Kerugian saya di atas Rp20 juta. Setelah ini tidak tahu mau bagaimana. Nanti pukul 08.30 WIB mau dikumpulkan pemerintah di Pasar Hewan Nglangon,? ujar Hartini.

Pedagang bambu, Parto Wijoyo, 80, warga Prayungan, Kedungupit, Sragen, mengaku seluruh barang dagangannya ludes. Padahal Parto baru mendatangkan empat truk bambu masing-masing berisi 140 batang. ?Ya, kemarin empat truk baru datang, sekarang habis dilalap api semua.

Para warga dan pedagang membaur. Mereka mengabadikan puing-puing kebakaran itu dengan menggunakan ponsel seluler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya