SOLOPOS.COM - Rektor Ravik Karsidi (kedua dari kiri) bersama sejumlah pejabat UNS menjajal minuman jamu godog herbal seusai membuka pameran hasil penelitian dan pengabdian di LPPM UNS, Kentingan, Solo, Rabu (19/12/2012). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Rektor Ravik Karsidi (kedua dari kiri) bersama sejumlah pejabat UNS menjajal minuman jamu godog herbal seusai membuka pameran hasil penelitian dan pengabdian di LPPM UNS, Kentingan, Solo, Rabu (19/12/2012). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Jumlah publikasi internasional Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dinilai masih minim, pada 2012 hanya ada sebanyak 22 artikel yang terindeks di jurnal internasional. Untuk itu, mulai 2013 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS akan fokus memperbaiki kelemahan itu.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Ketua LPPM UNS, Darsono, menjelaskan beberapa strategi telah disiapkan untuk meningkatkan publikasi internasional itu, antara lain dengan memberdayakan penelitian di hilir atau membiayai penelitian yang telah siap publikasi internal. Selain itu pihaknya akan menghidupkan kembali join research atau riset kolaborasi dengan mahasiswa internasional, serta memberikan skema beasiswa riset bagi mahasiswa asing di UNS yang mewajibkan keluaran berupa publikasi internasional.

Darsono juga menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan jumlah penelitian dengan membentuk beberapa skema penelitian dan pengabdian seperti DIPA P2M Dikti, DIPA BLU UNS dan DIPA PTN UNS. “Peningkatan jumlah publikasi internasional itu merupakan amanat rektor saat pelantikan saya menjadi ketua LPPM,” jelasnya saat ditemui wartawan saat pembukaan Gelar Penelitian dan Pengabdian LPPM UNS 2012, di halaman gedung LPPM UNS, Rabu (19/12/2012).

Rektor UNS, Ravik Karsidi, juga menambahkan saat ini dana untuk riset telah dianggarkan sebanyak 10% dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Dengan jumlah itu, dia berharap agar jumlah publikasi internasional sepadan dengan jumlah yang dianggarkan.

Ravik menjelaskan, alokasi anggaran 10% itu telah menjadi percontohan perguruan tinggi lain. Selain itu, dia menjelaskan dua kunci utama untuk meningkatkan jumlah publikasi ilmiah adalah dengan menumbuhkan iklim riset dan iklim ilmiah di lingkungan UNS. Selain itu harus ada infrastruktur dan suprastruktur yang baik, seperti aturan, sikap, dan budaya ilmiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya