SOLOPOS.COM - Ilustrasi perguruan tinggi (JIBI/Dok)

Pengelola perguruan tinggi swasta (PTS) di Solo terus mendesak dosennya menulis di jurnal internasional Scopus.

Solopos.com, SOLO—Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Islam Batik (Uniba) Solo, Pramono Hadi, mengatakan menulis di jurnal internasional terindeks Scopus merupakan syarat wajib bagi dosen yang menduduki jabatan fungsional lektor kepala.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Usaha kami saat ini adalah mengadakan pelatihan penulisan jurnal internasional dan memberikan pendampingan secara personal kepada para dosen,” kata dia kepada Solopos.com di Kampus Uniba Solo, Rabu (11/10/2017).

Untuk pelatihan penulisan jurnal internasional, lanjut dia, pengelola PTS mendatangkan ahli dari luar negeri seperti Malaysia. Pada 2017 sudah ada dua tulisan ilmiah dosen Uniba yang telah dimuat di jurnal internasional terindeks Scopus. Mereka adalah Ayu Diah Eka dari Program Studi (Prodi) Teknik Industri dan Maya Sari dari Prodi Teknik Industri. “Masih ada dua tulisan dosen Uniba yang dalam proses seleksi pemuatan,” kata dia.

Pramono menargetkan peningkatan 100% jumlah karya tulis dosen Uniba yang dimuat di jurnal internasional terindeks Scopus pada 2018. “Rektorat memberikan dukungan sepenuhnya karena akan meningkatkan kualitas Uniba,” ujar dia.

Sementara itu, Rektor Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo, Ongko Cahyono, mengungkapkan untuk dapat menembus jurnal internasional terindeks Scopus telah menggelar sejumlah workshop penulisan jurnal internasional.

Kegiatan workshop terakhir digelar pada 29 September 2017 dengan menghadirkan narasumber Prof. Young Jo Yoo dari School of Chemical and Biological Engineering Seoul National University dan Prof. Misri Gozan dari Chemical Engineering Department Faculty of Engineering Universitas Indonesia (UI) Jakarta. “Pada tahun ini [2017] sudah ada empat tulisan ilmiah dosen UTP yang dimuat di jurnal internasional berindeks Scopus,” kata dia.

Pada 2018, Ongko menargetkan jumlah tulisan dosen yang dimuat di jurnal internasional tersebut meningkat menjadi delapan sampai 10 tulisan. “Kami memberikan insentif dana kepada para dosen untuk menulis di jurnal internasional,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya