SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMP. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN – Pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS) SMPN 2 Prambanan digelar secara jarak jauh. Pasalnya, mayoritas orang tua di sekolah perbatasan Jawa Tengah dan DIY itu belum mengizinkan anak mereka mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Kepala SMPN 2 Prambanan Klaten, Sri Purwaningsih, mengatakan PTS semester gasal sudah digelar sejak Senin (6/9/2021) dan hingga kini masih berlangsung. Pelaksanaan PTS masih dilakukan secara jarak jauh meski sudah banyak sekolah yang menggelar uji coba PTS dengan tatap muka terbatas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu alasan PTS masih digelar secara jarak jauh lantaran mayoritas orang tua siswa belum mengizinkan. Dari total 382 siswa, sebanyak 57 persen orang tua dari jumlah itu mengizinkan anak mereka mengikuti PTM. Sementara, 43 persen dari jumlah total siswa tidak menyetujui anak mereka mengikuti PTM. Untuk menggelar PTM, sekolah diwajibkan mendapatkan izin orang tua, Satgas Penanganan Covid-19, izin komite sekolah serta kelengkapan sarana dan prasarana.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pemilik 40 Bidang Lahan di Beku Klaten Terima Uang Ganti Rugi Tol, Totalnya Rp43 Miliar

Alasan orang tua belum mengizinkan lantaran masih khawatir dengan persebaran Covid-19. “Satgas dan Komite sudah ada izin. Sarana dan prasarana sudah memadahi dan mencukupi. Namun, sebagian besar orang tua belum mengizinkan. Akhirnya kami putuskan untuk penilaian tengah semester kami asakan secara jarak jauh,” kata Sri Purwaningsih, Rabu (15/9/2021).

Soal pelaksanaan PTS secara jarak jauh, Sri Purwaningsih mengatakan digelar dengan siswa mengerjakan soal dari rumah. Pengambilan lembar soal dan penyerahan lembar jawaban dilakukan oleh orang tua ke sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

“Untuk mengambil dilakukan dengan sistem sif dan kami bagi dua sesi agar tidak terjadi kerumunan dan tetap bisa menjaga jarak. Begitu pula dengan penyerahan lembar jawaban diantar oleh orang tua. Kami atur sedemikian rupa agar soal tak bocor ke siswa di sekolah lain,” kata Sri Purwaningsih.

Baca Juga: 10 Anggota Polres Klaten Dites Urine, Ada Apa?

Disinggung vaksinasi, Sri Purwaningsih menjelaskan seluruh guru sebanyak 22 orang sudah menerima vaksinasi untuk suntikan dosis pertama dan kedua. Sementara, siswa belum menerima vaksinasi.

Pengelola sekolah sudah mendata dan menyerahkan data siswa yang memenuhi syarat umur yakni sudah berumur 12 tahun untuk menerima vaksinasi Covid-19. Dimungkinkan, vaksinasi kepada siswa dilakukan setelah PTS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya