SOLOPOS.COM - ilustrasi (istimewa)

ilustrasi

JOGJA—Upaya pemerintah menumbuhkan pendidikan vokasi, menarik minat Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Di DIY sejumlah PTS mulai bergeliat mendirikan vokasi dari berbagai jenjang pendidikan.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Perbandingan antara lulusan akademis dan vokasi saat ini masih sekitar 70% dan 30%. Adapun dalam rencana strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berupaya membalikkan rasio perbandingan akademis dan vokasi menjadi 30% dan 70%.

Dirjen Dikti pun sejak bulan lalu telah menyiapkan cetak biru pendirian Akademi Komunitas (AK). Kampus vokasi untuk jenjang pendidikan D1 dan D2. Guna mencapai target tersebut, direncanakan setiap kabupaten dan kota akan memiliki minimal 1 AK negeri.

Ekspedisi Mudik 2024

Geliat pertumbuhan vokasi ini, dinilai Ketua Aptisi DIY Kasiyarno mulai terasa dan mengundang perhatian PTS. Dari pengamatanya sudah ada dua PTS yang mulai menggagas pendidikan terapan ini.

“Di kampus yang saya pimpin, UAD, juga sudah merintis vokasi, bekerja sama dengan SMK di Jogja untuk jenjang pendidikan D1,” kata dia belum lama ini.

Menurut dia, program ini mirip dengan Vocational Development Center (VDC) yang dirintis UGM dan Dinas Pendidikan dan Pemuda (Disdikpora) DIY. Saat ini sudah dua SMK yang menyatakan diri siap bergabung seperti SMK Pakem untuk jurusan Agrobisnis dan SMK Wonosari untuk Akutansi.

Menurut Kasiyarno, pihaknya telah menyusun kurikulum dan setiap kebutuhan. Dalam waktu dekat UAD akan mengundang Southeast Asian Ministers of Education Organization (Seameo) Regional Open Learning Center (Seamolec) untuk mengetahui kebutuhan yang lain.

Ke depan, kampus berbasis Muhammadiyah ini juga akan membuka jurusan lain sesuai jurusan atau prodi yang ada di UAD.

Kampus lain yang siap mengusung vokasi adalah UMY. Kepala Biro Akademik UMY Bambang Rahmanto mengakui hal tersebut.

Belum lama ini, UMY dan Politeknik Muhammadiyah Jogja justru telah bergabung. Lewat jurusan teknik elektrometik, teknik mesin otomotif dan manufaktur serta akutansi terapan, ketiganya ditawarkan dengan jenjang pendidikan D3.

”Karena sudah ada sejak lama, sebenarnya Politeknik ini sudah memiliki mahasiswa. Namun mahasiswa yang diterima dengan nama Politeknik UMY baru dibuka tahun ini,” urai dia saat dihubungi Harian Jogja.

Jumlah mahasiswa untuk ketiga jurusan tersebut diakuinya masih sedikit yakni 15 orang. Ia menegaskan jumlah mahasiswa baru yang masih minim ini bukan karena masyarakat tidak berminat, melainkan karena lembaga ini  belum banyak diketahui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya