SOLOPOS.COM - Murid memperhatikan guru yang menyampaikan materi di SMAN 1 Sragen Jl. Perintis Kemerdekaan No.16, Sragen, Kamis (7/10/2021). Sekolah menerapkan blended learning sehingga para murid di kelas dan di luar kelas bisa mengikuti materi. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Pembelajaran tatap muka (PTM) penuh dengan protokol kesehatan ketat masih diizinkan di Sragen. Sejauh ini belum ada temuan kasus Covid-19 di tingkat sekolah yang bisa mengubah kebijakan PTM.

Di sisi lain, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengaku pihaknya kini lebih siap menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami memperketat protokol kesehatan waktu masuk sekolah maupun pulang sekolah. Anak yang kondisinya kurang baik bisa di belajar rumah,” jelas Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen, Prihantomo, Selasa (8/2/2022).

Ada satu siswa SD di Kecamatan Gemolong yang terpapar Covid-19 pekan lalu. Terkait hal tersebut, Prihantomo menjelaskan Pemkab Sragen melakukan uji cepat secara acak.

Baca Juga: Muspika Kedawung Sragen Datangi Lembaga Pendidikan yang Emoh Divaksin

“Kena [tertular] di rumah, namun teman-temannya sudah di-tracing dan alhamdulillah enggak ada yang positif. Kalau seperti itu, PTM dihentikan satu kelas tersebut sampai hasil uji cepat keluar, kalau hasilnya negatif PTM berjalan lagi,” ungkapnya.

Sejauh ini durasi PTM masih tetap sama, maksimal empat jam/hari bagi SD dan SMP. Dinas melakukan evaluasi PTM setiap pekan. Kurikulum darurat yang diajarkan kepada siswa, tidak menuntut capaian belajar seperti pada saat luar pandemi Covid-19.

“Ada penyederhanaan beberapa aspek. Yang jelas kami padukan ada pembelajaran di rumah dan di sekolah,” katanya.

“Yang paling utama recovery learning, pemulihan itu kan mengembalikan kondisi seperti awal bukan pekerjaan yang mudah. Sekarang anak kadang ada yang nyaman dengan online, terkadang efektifitasnya berkurang. Lebih fokus pada materi esensial, yang utama itu dulu,” tambahnya.

Baca Juga: Anggota PKBM Darussalam Sragen Baru Mau Divaksin Kalau Ada Label Halal

Terpisah, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menagku waspada akan lonjakan kasus Covid-19 namun tidak perlu panik. Ia mengklaim pihaknya kini lebih siap jika ada lonjakan kasus dibandingkan pada periode sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya