SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMP. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN – Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten memastikan pembelajaran daring diterapkan di seluruh jenjang pendidikan pada awal semester genap yang dimulai pada Senin (4/1/2021). Untuk sementara, bergulirnya pembelajaran tatap muka jenjang PAUD, SD, serta SMP ditunda.

Kepala Disdik Klaten, Wardani Sugiyanto, mengatakan penundaan pembelajaran tatap muka itu mengacu pada SE Gubernur Jateng tentang antisipasi peningkatan Covid-19 serta Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten Nomor 556753/13 tertanggal 18 Desember 2020 tentang antisipasi peningkatan Covid-19 di daerah. Dalam surat itu, pendidikan tatap muka pada satuan pendidikan PAUD, SD, SMP dan Dikmas ditunda.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Asale Dusun Stabelan Boyolali di Lereng Gunung Merapi, Dulu Perkebunan Kopi?

“Sesuai surat edaran, pada Januari masih daring sembari melengkapi kekurangan-kekurangan peralatan protokol kesehatan Covid-19, memperbaiki perubahan perilaku siswa,” kata Wardani saat dihubungi Solopos.com, Minggu (3/1/2021).

Disdik sendiri sudah mengeluarkan SE yang berisi tentang penundaan pembelajaran tatap muka tersebut. SE tentang kegiatan belajar mengajar semester genap tahun pelajaran 2020/2021 itu bernomor 420/4805/12 tertanggal 28 Desember 2020 ditandatangani Kepala Disdik Klaten. SE ditujukan kepada kepala satuan pendidikan PAUD, SD, dan SMP, serta Korwil Pendidikan Kecamatan.

Dalam SE itu, Disdik meminta segala bentuk pembelajaran tatap muka jenjang PAUD, SD, dan SMP ditunda. Kegiatan pelayanan pembelajaran daring dilakukan pada jam kerja atau jam belajar secara kreatif dan inovatif dengan penyajian yang menarik, penerapan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dan disiplin.

Aplikasi Virtual

Selama pelayanan daring diminta untuk dimanfaatkan guna peningkatan kemampuan guru melalui pelatihan aplikasi virtual terutama penggunaan Microsoft Office 365 atau sejenisnya. Disdik juga mengimbau kepada guru dan karyawan untuk tidak pergi keluar daerah.

Jika terpaksa karena penugasan dari atasan harus seizin dari atasan langsung dan setelah kembali wajib melakukan pemeriksaan kesehatan. Guru yang berisiko serta komorbid diizinkan melakukan pelayanan daring dari rumah dengan pemberitahuan dan pengendalian oleh Korwil Pendidikan atau Disdik.

Belum diketahui hingga kapan pembelajaran daring di Klaten bakal digulirkan. Wardani berharap ada peningkatan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan agar kasus Covid-19 bisa segera terkendali. “Agar penanggulangan penularan Covid-19 bisa dilakukan secara efektif dan pembelajaran tatap muka bisa berjalan,” jelas dia.

Muncul di Afrika, Disease X Disebut Calon Pandemi Selanjutnya

Sepanjang semester ganjil, Disdik menggelar uji coba pembelajaran tatap muka secara bertahap. Awalnya ada 5 SMP yang menggelar uji coba tatap muka terbatas hingga berkembang menjadi 53 SMP. Uji coba tatap muka terbatas berkembang ke tingkat SD dan digelar di 135 SD.

Sebelumnya, Wardani mengatakan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas berjalan baik. Hal itu dibuktikan dengan tak ada tak ada klaster Covid-19 di sekolah. Namun, lantaran ada kecenderungan peningkatan kasus Covid-19 di Klaten serta menindaklanjuti surat edaran dari gubernur dan pemkab, Disdik memilih menunda bergulirnya pembelajaran tatap muka terbatas pada semester genap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya