SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pelajar (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemkab Wonogiri akan menjalankan pembelajaran tatap muka atau PTM bagi pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah pertama dengan sistem sif pada 2021, jika penularan Covid-19 tak lagi berisiko tinggi.

Selama penularan Covid-19 masih berisiko tinggi, pembelajaran tatap muka atau PTM belum akan dijalankan. Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat ditemui wartawan di pendapa rumah dinasnya, Selasa (29/12/2020), mengatakan hingga hari itu dirinya belum memutuskan secara resmi Januari 2021 mendatang akan menjalankan PTM atau tidak.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dia masih akan berkoordinasi dengan jajaran Satuan Tugas atau Satgas Percepatan Penanganan Covid-19. Pada kesempatan itu dia juga akan meminta pertimbangan pemerhati pendidikan. Namun, dia akan mendorong agar PTM dijalankan jika penularan Covid-19 tak lagi berisiko tinggi seperti sekarang ini.

Video Youtube Rewind Indonesia 2020 Viral Ditonton 5 Juta Kali

Bupati mengklaim Wonogiri sudah menyiapkan skenario PTM sejak sebelum tahun pelajaran 2020/2021 bergulir, Mei lalu. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga sudah memiliki data kesiapan sekolah menghadapi PTM. Seperti diketahui, sebelumnya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melalui surat edaran meminta pemerintah daerah tak menjalankan PTM terlebih dahulu di awal tahun depan untuk mencegah penularan Covid-19.

“Saat Wonogiri tak lagi berada di zona merah [penularan berisiko tinggi] skenario yang sudah disiapkan tinggal dijalankan. Tentu pelaksanaannya dengan batasan-batasan tertentu. Yang paling memungkinkan pakai sif. Contohnya, 30 persen siswa mengikuti PTM pagi, 30 persen PTM siang, dan 40 persen mengikuti PJJ [pembelajaran jarak jauh],” kata lelaki yang akrab disapa Jekek itu.

Sebelumnya, Kepala Disdikbud Wonogiri, Yuli Bangun Nursanti, mengatakan Disdikbud siap melaksanakan apa pun kebijakan Bupati. Jika PTM tidak dilaksanakan mulai awal tahun depan, Yuli tak mempermasalahkannya. Dia meyakini hal itu keputusan terbaik yang diambil atas pertimbangan matang.

Apabila PTM dijalankan, Yuli mengaku sudah menyiapkan skenarionya sesuai dengan Surat Keputusan Bersama atau SKB tiga menteri. Sesuai skenario, PTM bisa dilaksanakan dengan sistem sif pagi, siang, dan PJJ.

Zona Aman

Pelaksanaannya di sekolah yang sudah siap dan berada di zona aman. Sekolah di kecamatan berzona merah atau risiko penularan Covid-19 tinggi tidak boleh menggelar PTM. Bagi sekolah yang sudah siap bisa secara serentak menjalankan PTM atau tanpa uji coba.

“Skenario PTM ini sudah kami siapkan. Awal tahun ajaran baru Mei lalu skenario pernah akan dijalankan, tapi tapi batal. Prinsipnya mayoritas sekolah sudah siap, tinggal menunggu keputusan Bupati,” ujar Yuli.

Gisel Akui Pemeran dalam Video Syur, Dilakukan Saat Masih Jadi Istri Gading Marten

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari hasil pendataan, 98 persen SD dan 91 persen SMP sudah siap menjalankan PTM karena memiliki sarana pendukung penerapan protokol kesehatan. Sementara, sebanyak 93,8 persen orang tua/wali siswa SD mendukung/setuju pelaksanaan PTM. Sedangkan, 78,2 persen orang tua/wali siswa SMP mendukung PTM. Siswa yang orang tuanya tidak setuju tetap difasilitasi PJJ.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya