SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengecek pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMPN 6 Klaten, Selasa (28/9/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Bupati Klaten, Sri Mulyani, meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) dan pengelola sekolah mewaspadai persebaran Covid-19. Sri Mulyani mengingatkan itu seiring bergulirnya pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen pada SD dan SMP di Klaten.

Kewaspadaan itu dikedepankan karena hingga saat ini vaksinasi anak usia 6-11 tahun baru mencapai 23 persen dari total target sasaran. Vaksinasi anak ditargetkan rampung dalam pekan ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pekan ini kami fokuskan juga anak-anak sudah mulai masuk sekolah [semester II] ini untuk mengejar target vaksinasi. Targetnya ada 105.000 anak dan dalam pekan ini harus selesai,” jelas dia.

Baca Juga: Klaten Terapkan PTM 100 Persen, Monitoring Sekolah Dilakukan Tiap Hari

Mulyani mengungkapkan hingga kini vaksinasi anak berjalan lancar. Tak ada efek samping serius bagi anak-anak yang sudah mendapatkan suntikan dosis pertama vaksinasi Covid-19.

“Sampai sekarang tidak ada laporan terkait efek samping itu. Kalau ada anak yang sedikit demam itu dampak yang sangat wajar pascavaksinasi,” jelas dia.

Agar PTM 100 persen berlangsung aman, Sri Mulyani menekankan agar pengawasan secara rutin dilakukan ke sekolah. Pengawasan itu untuk memastikan penerapan protokol kesehatan sudah sesuai ketentuan. Selain itu, bakal ada uji petik tes antigen bagi siswa dan guru.

Baca Juga: Modern, Petani di Bolopleret Klaten Semprot Hama dengan Drone

“Nanti tetap ada uji petik dalam PTM ini untuk mengetahui semua kondisinya bagus atau tidak. Kalau ada yang tidak bagus, PTM akan kami tinjau ulang,” kata Sri Mulyani.

Seluruh sekolah di bawah kewenangan Disdik yakni SD dan SMP diizinkan menggelar PTM 100 persen mulai Senin (3/1/2022). Di Klaten, terdapat sekitar 700 SD dengan jumlah siswa mencapai 81.000 orang. Ada 80 SMP dengan jumlah siswa sekitar 56.000 orang.

“Protokol kesehatan ketat tetap dijaga. Untuk jam pelajaran SMP maksimal enam jam mata pelajaran. Sementara, untuk SD menyesuaikan,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Yunanto, saat ditemui di Pendopo Pemkab Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya