SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero sempat digadang-gadang menjadi investor tunggal pembangunan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo. Namun kini perusahaan tersebut menyatakan mundur dari proyek itu.

Pengunduran diri itu dilakukan menjelang penandatanganan kontrak kerja sama. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan meski tahapan financial close dengan PT SMI tidak berhasil, Pemkot mendapatkan tawaran lebih baik dari China Contruction Bank (CCB) Indonesia.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Tidak masalah, [kerja sama] dengan CCB malah lebih murah. Sebenarnya kami ingin PT SMI, tapi soal waktunya itu mereka enggak segera,” kata dia ditemui seusai penandatanganan adendum ke-5 perpanjangan masa persiapan pembangunan PLTSa Putri Cempo, di Balai Kota Solo, Selasa (3/8/2019).

Rudy, sapaan akrabnya, mengatakan Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta apabila lembaga pendananya sudah ada, PLTSa itu agar segera diselesaikan. Karena itulah, Pemkot memilih CCB.

“Nah, bisa jadi PT SMI [menjadi investor] di pembangunan kontruksi tahap II,” imbuh Rudy.

Rudy, sapaan akrabnya, menyebut dalam adendum itu terdapat sejumlah penambahan isi kerja sama, yakni kewajiban menerapkan teknologi gasifikasi. Teknologi tersebut menghasilkan nol sampah atau zero waste sehingga bisa diterapkan di rencana pembangunan PLTSa di kota/kabupaten lain di Indonesia.

“Groundbreaking direncanakan pada Rabu [18/9/2019] atau Jumat [27/9/2019]. Kalau bicara groundbreaking kan artinya sudah beres semua berkas kerja sama dan lain sebagainya,” ungkap dia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Sri Wardhani Purbowidjojo, mengatakan seluruh lembaga pembiayaan memiliki syarat dan perjanjian yang menjadi bahan pertimbangan. Sejumlah syarat tersebut bisa jadi tidak terpenuhi kedua pihak atau salah satu pihak sehingga perjanjian kerja sama tidak tercapai.

“Pak Luhut sudah mengejar groundbreaking bulan ini. Kami menyerahkan keputusan siapa yang akan menjadi investornya kepada PT Solo Citra Metro Plasma Power [SCMPP], selaku pemegang hak pengelolaan PLTSa,” kata Rudy.

Direktur Utama PT SCMPP, Elan Syuherlan, mengatakan mundurnya PT SMI dari rencana investasi dikarenakan permintaan yang tak bisa diakomodasi Pemkot.

“Ada permintaan dari PT SMI, menurut informasi yang saya dapat, belum bisa diakomodasi Pemkot. Kira-kira begitu. Tapi, saya kurang tahu bagaimana detailnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya