SOLOPOS.COM - Presiden Direktur PT RUM Sukoharjo, Pramono, memaparkan soal skema mengatasi masalah bau limbah saat mediasi di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Jumat (17/1/2020). (Istimewa/Setda Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — PT Rayon Utama Makmur (PT RUM) Sukoharjo menyatakan siap menanggung biaya pengobatan masyarakat atas gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari bau limbah pabrik yang berlokasi di Nguter, Sukoharjo, itu.

Penanggungan biaya itu berlaku mulai sejak dibuatnya kesepakatan dalam mediasi, Jumat (17/1/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kesanggupan menanggung biaya pengobatan itu muncul setelah salah satu peserta mediasi mempertanyakan bagaimana soal dampak yang masih terjadi selama proses pembangunan instalasi pengolahan limbah berlangsung.

Dalam mediasi itu PT RUM menyiapkan skema memasang alat instalasi pengolahan limbah senilai Rp700 miliar yang diperkirakan rampung Desember 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Wonogiri, Adhi Dharma, yang juga hadir dalam mediasi itu mengeluhkan soalnya dampak yang juga dirasakan di rumahnya pada waktu-waktu tertentu.

Bahkan, bau itu membuat anaknya yang memiliki riwayat asma merasakan sesak napas. Bahkan, kadang anaknya harus menjalani terapi agar kondisinya pulih seperti sedia kala.

“Bahkan kalau bau terlalu pekat, kami harus mengungsi ke Solo,” keluh dia, dalam mediasi antara PT RUM dengan perwakilan masyarakat yang digelar di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Wonogiri, Jumat.

Merespons dua pertanyaan peserta mediasi, Presiden Direktur PT RUM Sukoharjo, Pramono, mengatakan warga yang sakit disebabkan PT RUM baik asma, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), dan paru-paru menjadi tanggung jawab PT RUM. PT RUM berkomitmen bertanggung jawab membiayai semua perawatannya.

“Nanti saya bicarakan dengan tim melibatkan Dinas Kesehatan Wonogiri untuk membentuk rumah sakit mana yang kita pakai kalau terjadi gangguan kesehatan,” kata Pramono, saat ditemui wartawan seusai mediasi.

Terkait roadmap penanganan masalah bau limbah PT RUM, Pramono akan membentuk tim yang memudahkan komunikasi antara PT RUM dengan masyarakat. Tim itu terdiri atas perwakilan masyarakat dan perwakilan PT RUM.

Tim secara bergantian menggelar pertemuan di desa-desa terdampak yang menyampaikan progres pelaksanaan roadmap. Tim juga mempermudah masyarakat menyampaikan keluhan untuk segera mendapatkan solusinya.

“Silakan dimonitor untuk melihat apakah yang sudah saya lakukan ini betul-betul dilakukan atau tidak. Ada tur di tiap-tiap desa berkesinambungan sesuai roadmap PT RUM,” ujar dia.

Rp10 Miliar Siap Digelontorkan untuk Seragam Gratis Pelajar Wonogiri

Soal pembelian mesin dari Denmark senilai Rp700 miliar, Pramono menyatakan terus mengejar produsen mesin agar pesanannya lekas diselesaikan. Mesin itu memiliki dimensi yang besar dan pengerjaannya tidak massal seperti halnya mesin tenun. Ukuran dan mesin yang dibikin ini mendesain dulu menyesuaikan kebutuhan dan kapasitas yang ada di PT RUM. Baru kemudian mesin itu diproduksi.

Ketua DPRD Wonogiri, Setyo Sukarno, yang juga hadir dalam mediasi itu berharap pelaksanaan roadmap PT RUM segera terealisasi. Dengan begitu masalah bau yang dikeluhkan masyarakat tak lagi muncul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya