SOLOPOS.COM - Polisi melintas di dekat pos satpam PT Rayon Utama Makmur (RUM), Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, yang dipasangi police line, Sabtu (24/2/2018). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

PT RUM menyerahkan penanganan kerusakan akibat aksi pengrusakan oleh massa ke aparat berwajib.

Solopos.com, SUKOHARJO — Aktivitas karyawan PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, kembali normal, Sabtu (24/2/2018), pascaperusakan beberapa fasilitas pabrik oleh massa pengunjuk rasa sehari sebelumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pihak perusahaan mendata jumlah kerugian dan menyerahkan penanganan kerusakan bangunan ke polisi. Aktivitas produksi berhenti namun karyawan PT RUM tetap masuk untuk melakukan perbaikan mesin.

“Kami serahkan pengusutan kerusakan ke yang berwenang. Tentang kerugian masih didata,” kata Direktur Utama PT RUM, Mohammad Rachmad, saat ditemui di sela-sela mengecek lokasi kerusakan, Sabtu.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menyatakan selain kerusakan bangunan, pagar bagian belakang pabrik jebol. Volume pagar jebol sepanjang 24 meter secara sporadis. “Penanganan darurat sudah dilakukan dengan memasang seng dan dilakukan pengecekan oleh satpam,” ungkap dia.

Berdasarkan pemantauan  di PT RUM, police line dipasang memutar bangunan rusak mulai dari pos satpam hingga pagar sisi timur atau sepanjang 50-an meter. Truk Brimob parkir di halaman sedangkan personel berada di dalam pabrik.

Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya bersama Dandim 0726/Sukoharjo, Letkol (Inf) Candra Ariyadi Prakosa, dan Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi, sekitar pukul 14.05 WIB datang berombongan ke PT RUM. Hadir juga Kepala Satpol PP Sukoharjo, Heru Indarto, dan Kepala Kesbangpol Sukoharjo, Gunawan.

baca pula:

 

 

Rombongan diterima Presdir PT RUM, Pramono, dan jajaran direksi. Kapolres menjelaskan langkah yang dilakukan masih sebatas pengumpulan bukti-bukti belum mengarah kepada terduga pelaku penembakan.

“Dilihat dari bekas pecahan kaca dan lubang dugaan sementara diakibatkan oleh airsoftgun. Untuk memastikan kami bekerja didasarkan pada hasil pengumpulan data dari Inafis. Dari Inafis akan dipertajam dan dipadukan dengan hasil lapangan apakah proyektil airsoftgun atau senjata,” ungkap Kapolres

Lebih lanjut Kapolres mengatakan barang bukti yang diamankan di antaranya pecahan kaca, sisa barang yang dirusak, foto-foto dan rekaman video.

“Belum ada warga yang dimintai keterangan. Polisi masih mempertimbangkan kondisi dan situasinya apakah berdampak dengan masyarakat. Upaya hukum tetap dilakukan dan penangkapan pelaku perusakan didasarkan kepada barang bukti,” ujarnya.

Sebelumnya pada Kamis (22/2/2018), warga menggelar aksi demo di Kantor Pemkab Sukoharjo. Demo itu sebagai buntut kegagalan PT RUM memenuhi tenggat sebulan setelah 19 Januari 2018 untuk menyelesaikan masalah bau limbah yang mengganggu warga sekitar dalam beberapa bulan terakhir. Hingga waktu sebulan itu habis, warga masih terganggu dengan bau tak sedap dari limbah pabrik.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya