PT PSIM mulai lirik BUMD

JOGJA–Kubu PT PSIM mulai menjajaki kerja sama dengan pihak lain selain PT Nirwana Persada Indonesia (NPI).

Sejumlah alternatif telah disiapkan termasuk menggandeng sejumlah BUMD di bawah Pemkot Jogja untuk mengatasi kemungkinan wan prestasi di pihak PT NPI.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tidak ada masalah. Lagian di klausul kerja sama joint venture yang dilakukan PT PSIM di PT NPI kan juga membuka peluang bagi kami untuk menggandeng pihak lain untuk bekerja sama dalam pembiayaan tim,” kata Direktur Utama PT PSIM, Yoyok Setyawan kepada Harian Jogja, Kamis (29/9).

Sebagai konsekuensi masuknya investor lain, masih kata Yoyok, dipastikan beban PT PSIM di NPI juga akan sedikit berkurang. “Kan sama-sama untung. Dan tidak ada yang dirugikan,” kata Yoyok.

Yoyok mengungkapkan, dengan pertimbangan itulah kerja sama yang dilakukan pihaknya di PT NPI dilakukan per musim kompetisi.

Disinggung mengenai sejumlah BUMD yang bakal menyokong pembiayaan PSIM ke depan, Yoyok sendiri baru melakukan pembicaraan awal mengenai kemungkinan itu dengan Ketua Umum PSIM, Haryadi Suyuti.

“Baru wacana awal saja. Memang belum fix benar,” paparnya.

Adapun besaran pembiayaan di kompetisi mendatang, PSIM dipastikan membutuhkan anggaran sebesar Rp7 miliar untuk melakoni kompetisi. Rencananya besaran anggaran itu bakal disuport sepenuhnya dari PT NPI. Sebagai langkah awal, persiapan tim yang saat ini berjalan dibiayai PT NPI. “Untuk pembentukan tim memang kami mendapatkan dana awal dari PT NPI,” jelas Yoyok.

Di tempat yang sama, Direktur Keuangan PSIM, Iriantoko Cahyo Dumadi mengaku belum bisa memperhitungkan besaran global mengenai belanja pemain. Namun dari hasil evaluasi yang dilakukan, musim lalu PSIM menghabiskan anggaran sebesar Rp1,7 miliar untuk belanja dan gaji pemain serta perangkat tim.

“Untuk besaran belanja pemain, nanti akan kami rapatkan dulu dengan PT NPI,” ucap Iriantoko.(Harian Jogja/Jumali)

HARJO CETAK