SOLOPOS.COM - Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Pembangunan Waduk Pidekso Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Abdul Mahmud (tengah) dan Project Manager Pembangunan Waduk Pidekso PT PP, Nur Eko (kanan) memberi keterangan kepada wartawan di Kantor PT PP, Desa Sendangagung, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Rabu (10/11/2021). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Pembangunan jalan relokasi kanan dan kiri Waduk Pidekso Wonogiri dimaksudkan untuk mempermudah mobilisasi warga Desa Pidekso, Kecamatan Giriwoyo dan Desa Sendangsari, Kecamatan Batuwarno.

Awalnya pekerjaan ditarget rampung pada Juni 2022. Kini pekerjaan ditarget selesai akhir Desember 2021. Jika jalan relokasi sudah rampung diyakini mobilisasi warga desa bakal lebih lancar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Project Manager Pembangunan Waduk Pidekso PT PP, Nur Eko dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Waduk Pidekso Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Abdul Mahmud, menyampaikan hal tersebut untuk menyikapi keluhan warga Desa Sendangsari lantaran mobilisasi mereka terganggu karena jembatan penghubung antardusun tergenang aliran air sungai yang masuk ke Waduk Pidekso.

Baca Juga: Warga Desa Sendangsari Wonogiri Terdampak Waduk Pidekso Minta Solusi

Mereka memberi pernyataan saat jumpa wartawan di Kantor PT PP, Desa Sendangagung, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Rabu (10/11/2021).

Nur Eko mengatakan jalan relokasi kanan dan kiri dibangun mulai Mei 2021 lalu. Jalan itu untuk memperlancar mobilisasi warga yang menempati tempat relokasi dan warga yang sejak lama bertempat tinggal di lokasi tersebut.

Jalan relokasi kanan atau jalan di sisi kanan waduk dibangun sepanjang 10,5 km dengan lebar badan jalan 3 meter dan lebar masing-masing bahu jalan 1 meter melintasi Desa Pidekso. Sementara, jalan relokasi kiri atau jalan di sisi kiri waduk sepanjang 2,8 km dengan ukuran jalan yang sama melintasi Desa Sendangsari. Kedua jalan tersebut pada titik tertentu tersambung dengan jalan besar menuju wilayah lain hingga ke kota kecamatan.

Baca Juga: Wisata WGM Wonogiri Dibuka dengan Wahana Seadanya     

“Pekerjaan ini senilai Rp70 miliar-Rp80 miliar. Lapisan paling atas nanti aspal. Strukturnya sangat kuat,” kata lelaki yang akrab disapa Eko itu.

Awalnya pekerjaan ditarget selesai Juni 2022. Kemudian target penyelesaian dipercepat menjadi Februari 2022. Kini target penyelesaian maju lagi, yakni akhir Desember 2021. Oleh karena itu, saat ini PT PP sedang menggenjot pekerjaan agar target terpenuhi.

“Kalau jalan relokasi nanti sudah jadi tidak ada masalah lagi. Mobilisasi warga bisa lancar. Warga bisa menuju ke berbagai wilayah melalui jalan relokasi itu,” imbuh Eko.

Baca Juga: Dibuka dengan Wahana Seadanya, Ini Foto-Foto WGM Wonogiri

 

Dinamika Proyek

Terkait dengan kendala mobilisasi warga Dusun Begendo dan Garon, Desa Sendangsari karena jembatan penghubung antardusun tergenang, dia menuturkan jembatan tersebut akan selalu tergenang selama penghujan. Sejak sebelum Waduk Pidekso dibangun jembatan itu biasanya memang tergenang setelah hujan turun. Warga dapat melewatinya saat aliran sungai kecil (kemarau). Kendati demikian, PT PP mencarikan solusi agar mobilisasi warga tetap lancar.

PT PP sudah membangun jalan sementara untuk menghubungkan beberapa dusun ke pusat pemerintahan desa, pendidikan, maupun wilayah lain luar desa. Lokasinya berada di hilir. Jalan yang melewati sungai dibangun dengan struktur kuat, sehingga warga dapat melintasinya.

Pada awal penghujan ini ada bagian jalan yang rusak, tetapi sudah diperbaiki lagi. PT PP menyediakan posko pengaduan. Jika mendapati ada kerusakan jalan atau masalah lain terkait akses jalan, warga dapat menginformasikan kepada petugas di posko tersebut.

Baca Juga: Hari Pahlawan, Anak Karate Ziarah ke TPU Brumbung Klaten, Ini Fotonya

“Kami menyiagakan 10 unit ekskavator, tiga unit buldozer, dan tiga unit mesin pemadat yang sewaktu-waktu dapat dikerahkan jika ada jalan sementara yang rusak,” ujar Eko.

Sementara itu, Abdul Mahmud, mengatakan awalnya jalan relokasi akan dibangun melingkar. Namun, ada medan yang tak memungkinkan dibangun jalan. Berdasar kajian teknis bagian yang dapat dibangun jalan adalah sisi kanan dan kiri waduk. Sebanyak delapan keluarga warga Dusun Garon yang terisolasi sudah direlokasi.

Dia menilai ada sedikit permasalahan di lapangan bagian dari dinamika proyek. Selama ini masalah yang timbul selalu dapat diatasi dengan baik. Prinsipnya, selama proses pembangunan Waduk Pidekso semua pihak terkait memperhatikan kepentingan masyarakat. Waduk ini pun dibangun juga untuk kepentingan masyarakat.

Baca Juga: Dianiaya ODGJ, 7 Tulang Rusuk Penjual Cilok di Boyolali Patah

“Nanti kami juga membangun area greenbelt [sabuk hijau] yang akan ditanami 5.000 batang pohon buah-buahan. Area itu akan dikelola kelompok warga agar hasilnya bisa dimanfaatkan warga,” ucap Abdul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya