PT POS INDONESIA Buka Gerai di Solo Grand Mall

Petugas PT Pos Indonesia memberikan cap tanggal istimewa hari ini yaitu 12-12-12 pada benda pos yang dibeli masyarakat saat pembukaan gerai pelayanan pos di Solo Grand Mall, Rabu (12/12/2012). (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala PT Pos Indonesia Cabang Solo, Achmad Chairul Hadi mengatakan outlet ekstensi itu dibuka terutama untuk melayani pelanggan tenant yang berada di mal. Jumlah tenant yang cukup banyak di mal dilihat sebagai peluang dalam sektor usaha baru PT Pos tersebut. Selain itu, outlet ekstensi juga bisa digunakan pelanggan umum untuk membayar tagihan kredit, listrik maupun pengiriman dokumen dan barang.

“Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan ini dengan baik. Hari pertama dibuka, pelayanan sudah digunakan oleh beberapa tenant untuk membayar listrik,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela peluncuran di SGM, Rabu.
Pembukaan perdana outlet ekstensi itu juga dipadati oleh beberapa filatelis Solo. Mereka menyempatkan membeli perangko, kartu pos dan suvenir set. Dalam kesempatan itu, mereka juga mendapatkan cap tanggal pos yang unik yaitu 12122012. Salah satu filatelis Solo, Gustama Amanusa, mengatakan cap pos 12122012 adalah salah satu peristiwa unik yang terjadi 100 tahun sekali. Makanya, ia tidak mau melewatkan momentum tersebut. “Saya membeli beberapa kartu pos yang rencananya akan saya kirimkan kepada pelanggan saya,” ujar pelajar kelas VII yang mengaku berjualan atribut pos via online tersebut.

Outlet itu nantinya akan dijaga petugas secara bergilir. PT Pos baru akan menguji coba program baru itu di SGM. Mereka belum merencanakan membuka outlet lain di Solo. Achmad mengatakan momentum 12/12-12 sengaja dipilih untuk meluncurkan program baru badan usaha milik negara (BUMN) itu. Selain di Solo, outlet ekstensi juga diluncurkan di Jogja dan Semarang. Peluncuran outlet ekstensi ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan PT Pos. Saat ini transaksi main logistic seperti pengiriman barang dan dokumen masih berkontribusi sekitar 50% dari total transaksi PT Pos. Sisanya, sekitar 50% lagi adalah transaksi post pay.