SOLOPOS.COM - Ilustrasi kereta rel listrik (KRL). (Okezone.com)

Solopos.com, KLATEN — Proyek Kereta Rel Listrik atau KRL Solo-Jogja bakal menerjang 21 bangunan yang berada di bantaran rel kereta api (KA) di Klaten Tengah. Sesuai rencana, PT KAI akan mengakhiri perjanjian sewa kontrak lahan dari 21 bangunan tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar rapat koordinasi (rakor) membahas persiapan pengembangan listrik untuk KRL Solo-Jogja. Rakor di kompleks gedung Humas Setda Klaten, diikuti sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dan dipimpin langsung Sekda Klaten, Jaka Sawaldi.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

“Rakor selain membahas pengembangan listrik untuk KRL, juga lahan PT KAI yang disewa 21 warga. Karena lahan itu akan digunakan untuk pengembangan listrik, termasuk tiang dan jaringan KRL,” kata Sekda Jaka Sawaldi, saat ditemui wartawan di Humas Setda Klaten, Jumat (27/11/2020).

Gujez Gujez.. Ini Video Uji Coba KRL Solo-Jogja

Jaka Sawaldi mengatakan Pemkab Klaten bakal memfasilitasi sosialisasi pengembangan listrik KRL Solo-Jogja di aula Kecamatan Klaten Tengah, Senin (30/11/2020) siang. Nantinya akan dihadiri juga 21 warga penyewa lahan, perwakilan PT KAI, dan Pemkab Klaten.

“Setelah sosialisasi itu akan ada pengukuran dan pengecekan kondisi di lapangan. Tanah itu milik PT KAI, jadi tak ada ganti rugi. Nantinya, yang diganti bangunan, termasuk usaha atau kegiatan lain yang telah dilakukan 21 warga tersebut. Nanti yang menghitung pihak appraisal. Semoga, bisa rampung Desember 2020. Jika tidak, maksimal akhir Februari 2021,” katanya.

Gunung Merapi Siaga, Jumlah Pengungsi di Boyolali Capai 800 Orang

Disambut Positif

Jaka Sawaldi juga mengungkapkan adanya KRL Solo-Jogja akan menggantikan keberadaan KA Prameks. Diharapkan KRL Solo-Jogja menjadi transportasi massal yang digandrungi warga Klaten. Karena biaya operasionalnya yang relatif lebih murah dibandingkan KA diesel. Di samping itu, KRL Solo-Jogja juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan di waktu mendatang.

“Rencananya, sejumlah stasiun yang ada di Klaten akan difungsikan kembali oleh PT KAI saat KRL Solo-Jogja mulai beroperasi,” katanya.

Sebelumnya, Camat Ceper, Supriyono, mengatakan warga di sekitar Stasiun Ceper menyambut positif rencana dioperasikannya KRL oleh PT KAI. Adanya KRL Solo-Jogja, diharapkan Stasiun Ceper bisa difungsikan kembali sebagai tempat pemberhentian KA.

Gudang Toko Bangunan Terbakar, Damkar Solo & Karanganyar Kolaborasi

“Kami welcome saja dengan rencana KRL itu. Itu akan menambah fasilitas transportasi di Ceper. Sehingga, sarana transportasi bisa terpenuhi semua [bus dan KA],” kata Supriyono.

Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Sudiyarsono, mengatakan KRL akan dioperasionalkan di rute Jogja-Klaten. Rute tersebut sebagai tahap awal sebelum dibukanya rute KRL Solo-Jogja oleh PT KAI.

“Adanya KRL Jogja-Klaten [di tahap awal], jalur perlintasan langsung [JPL] di Karangduwet [timur Stasiun Klaten] dan Klasis [barat Stasiun Klaten] akan dilebarkan. Sedangkan JPL di sebelah barat Stasiun Klaten akan ditutup secara permanen karena untuk langsiran KRL,” kata Sudiyarsono.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya