SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO—PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyampaikan kemungkinan penghapusan kereta api Prambanan Ekspress (Prameks)  dari jadwal perjalanan KA seperti halnya kereta Banyubiru dan Pandanwangi. Hal itu dapat dilakukan jika Prameks tidak lagi menguntungkan PT KAI (Persero).

Hal ini ditegaskan Pejabat Humas PT KAI Daop VI Jogja, Eko Budiyanto, menindaklanjuti banyaknya keluhan pelanggan Prameks yang disebabkan pelayanan Prameks yang tidak memuaskan. Saat ini, PT KAI Daop VI Jogja memiliki lima set Kereta Prameks yang terdiri dari dua set kereta kereta rel diesel (KRD) yang berwarna ungu dan tiga set kereta rel diesel elektrik (KRDE) yang berwarna kuning. Kereta tersebut dinilai sudah uzur karena dibuat sekitar 1984 dan 1986.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Semuanya dalam kondisi bermasalah. Sehingga kereta sering mengalami gangguan, kemacetan dan keterlambatan. Di satu sisi, pelanggan kerap melontarkan protes, kurang puas dan kadang berbuat anarkis. Kalau memang sudah tidak lagi menguntungkan PT KA, Prameks itu bisa saja kami hentikan,” kata Eko, Jumat (4/11).

Ekspedisi Mudik 2024

Eko sendiri enggan menyebut apakah saat ini PT KAI merugi atau untung dengan beroperasinya kereta Prameks. Tapi ia menggambarkan, kereta Prameks KRDE itu adalah kereta buatan PT INKA, yang sebelumnya adalah kereta rel listrik (KRL) yang dimodifikasi jadi KRDE. “Satu kereta KRDE butuh lima fraksimotor yang harganya mencapai Rp900 juta/unit fraksimotor. Itu dari kerusakan fraksimotor misalnya. Belum kerusakan komponen lainnya. Dengan mengedepankan keselamatan perjalanan kereta api maka biaya operasional Prameks itu tidak sedikit,” ujarnya

Pihaknya berharap, Pemerintah memiliki andil dalam upaya perbaikan layanan kereta Prameks tersebut.  “Bisa keretanya yang ditambah, atau diganti atau bahkan dihentikan saja,” imbuh Eko.

Menanggapi hal tersebut, Dewan Penasehat Komunitas Penglaju Jogja Solo (KPJ), Eko Setyanto menegaskan, moda transportasi itu dimonopoli oleh PT KAI. “Jadi, kalau mau dihapus ya silakan saja. Tapi, kereta Prameks sebagai kereta komuter, bebas macet dan bebas polusi tentu disayangkan. Mobilitas masyarakat Jogja dan Solo sangat tinggi, kalau tidak ada Prameks malah akan menambah kemacetan,” ujarnya. (SOLOPOS/JIBI/haw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya