SOLOPOS.COM - Railbus Batara Kresna terhenti di depan BTC karena ada mobil yang parkir sembarangan di rel, Selasa (28/3/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

PT KAI meminta Pemkot Solo lebih tegas menindak pengendara yang masuk jalur KA di Jl. Slamet Riyadi.

Solopos.com, SOLO — PT Kereta Api Indonesia (KAI) meminta Pemkot Solo lebih tegas menindak pengemudi kendaraan yang masuk jalur kereta api (KA) saat Railbus Batara Kresna melintas. Hal itu untuk menghindari kecelakaan seperti yang terjadi pada Kamis (25/1/2018)antara mobil dengan kereta pengganti Batara Kresna.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu pada Jumat (26/1/2018) kondisi pengemudi mobil yang terlibat kecelakaan itu, Intan Ayu Kusuma, 28, warga Kampung Begalon RT 004 /RW 003, Panularan, Laweyan, mulai membaik dan masih dirawat di RS PKU Muhammadiyah, Solo. (Baca: KA Batara Kresta Vs. Mobil di Sriwedari, 1 Orang Terluka)

Corporate Communication Manager PT KAI Daerah Operasiona IV/Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengungkapkan kecelakaan lalu lintas antara KA pengganti Railbus Batara Kresna dengan mobil KIA Picanto mengakibatkan KA tersebut rusak parah. Kerusakan parah terjadi pada bagian mesin dan roda bagian depan akibat benturan keras dengan mobil.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami terpaksa menderek KA pengganti Railbus Batara Kresna ke Stasiun Purwosari untuk diperbaiki,” ujar Eko saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Menurut Eko, perjalanan menjadi terganggu karena KA tidak bisa lagi beroperasi. Penumpang yang telanjur membeli tiket pada pagi hari terpaksa dibatalkan. PT KAI pada siang hari akhirnya menggunakan KA Prameks lainnya dari Stasiun Purwosari untuk memberangkatkan penumpang.

“Kami sudah mengecek rel KA yang menjadi lokasi kejadian lakalantas Kamis lalu. Hasilnya tidak ada kerusakan pada bagian rel sehingga kereta bisa melintasi rel di Jl. Slamet Riyadi,” kata dia. (Baca: Sopir Mobil Tertabrak KA di Sriwedari Ternyata Driver Taksi Online)

Ditanya soal kerugian akibat kejadian ini, Eko mengaku belum menerima laporan dari petugas di lapangan. Eko menyayangkan masih banyaknya pengendara yang nekat melintas di jalur kereta saat Railbus Batara Kresna melintas di Jl. Slmet Riyadi setiap hari.

“Seharusnya pengendara lebih memprioritaskan kereta saat melintas. Namun, kenyataan di lapangan baik sepeda motor dan mobil berebut melintasi rel saat kereta lewat. Kami meminta Pemkot bersikap,” kata dia.

Ia menambahkan sosialisasi akan terus dilakukan bekerja sama dengan Pemkot Solo agar kasus serupa tidak terulang. PT KAI juga memasang spanduk di sepanjang Jl. Slamet Riyadi sebagai bentuk imbauan kepada warga.

Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, menjelaskan selama ini masih banyak ditemukan kendaraan yang parkir di atas rel kereta. Kondisi tersebut dapat membahayakan keselamatan.

“Kami akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk menindak tegas pengendara yang masuk ke jalur KA saat kereta melintas. Sanksi tegas bisa berupa gembok dan diderek paksa,” kata dia.

Pejabat Humas RS PKU Muhammadiyah Solo, Betty Andriani, menginformasikan korban tertabrak KA kondisinya mulai membaik. Kedua kakinya sudah bisa digunakan untuk berjalan. Selain itu, benjolan pada kepala sudah hilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya