SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO- PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) kini melayani pinjaman renovasi rumah. Plafon pinjaman diberikan maksimal Rp50 juta.

Kepala Jamsotek Area Solo, Abdul Cholik, mengatakan bantuan pinjaman renovasi rumah disalurkan dengan skema yang mirip dengan pinjaman uang muka perumahan (PUMP). Bunga pinjaman ditetapkan 6% dengan masa waktu angsuran 10 tahun. Bedanya, jika peserta Jamsostek bisa mendapatkan PUMP cukup setelah menjadi peserta dua tahun, pemohon pinjaman renovasi rumah harus sudah menjadi peserta selama lima tahun.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

“Kepastiannya sejak Oktober 2011. Sekarang sudah dibuka untuk 2012, silakan kalau mau mengajukan permohonan,” ungkap Cholik, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Kamis (19/1/2012).

Selanjutnya, lantaran merupakan program kerja sama dengan dua bank, Bank Bukopin dan Bank Tabungan Negara (BTN), pihaknya mensyaratkan pinjaman renovasi rumah harus bersumber dari Jamsostek dan bank bersangkutan. Dengan demikian, penerima pinjaman renovasi rumah dikenai bunga gabungan antara pinjaman Jamsostek 6% dan bunga bank normal.

Sebagai contoh, Cholik menjelaskan, peserta bisa mengambil pinjaman total Rp40 juta, yang terbagi Rp20 juta berasal dari dana pinjaman renovasi rumah Jamsostek dan Rp20 juta dari bank. “Salah satu bank menerapkan bunga pinjaman 8%-an. Itu adalah gabungan antara bunga Jamsostek 6% dan bunga normal bank. Lebih murah daripada rata-rata bunga bank,” imbuhnya.

Lebih jauh, dia melanjutkan, untuk mendapatkan pinjaman tersebut peserta Jamsostek harus memenuhi sejumlah persyaratan. Di antaranya, tergabung di perusahaan yang tertib membayar premi, bukan perusahaan “nakal” yang hanya mengikutsertakan separo karyawan jadi peserta Jamsostek, telah menjadi peserta selama minimal lima tahun, memiliki gaji minimal sesuai upah minimum kota (UMK), dan tidak memiliki tanggungan PUMP.

Menurut Cholik, secara umum persyaratan di Jamsostek mudah dipenuhi. Hanya saja, calon penerima kerap terkendala persyaratan kesanggupan membayar angsuran dari perbankan.

Mengenai kuota, Cholik mengaku belum menerima kuota PUMP-KB (kerja sama bank) 2012 untuk area Solo. Sementara di 2011, sebanyak 15 peserta menerima kucuran dana PUMP dengan nilai total Rp300 juta-an. Jumlah tersebut hanya 18% dari total dana tersedia, yang mencapai Rp1,4 miliar. Penyerapan PUMP di Area Solo memang diakui masih kecil.

“Penyebabnya macam-macam. Terutama karena kemampuan finansial peserta, sehingga bank tidak meloloskan mereka. Kemampuan membayar angsuran sangat rendah,” ujar dia. JIBI/SOLOPOS/Tika Sekar Arum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya