SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, WONOGIRI</strong> — Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menuntut PT Aqua Farm Nusantara memenuhi kewajiban berkaitan dengan kemitraan dan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) atau <em>corporate social responsibility</em> (CSR) yang sejak bertahun-tahun tak ditunaikan.</p><p>Tak ditunaikannya kewajiban itu berpotensi mengganggu kondusivitas keamanan wilayah dan bisa berdampak pada iklim <a title="Investasi Industri Semen Rp6,1 Triliun Masuk Wonogiri" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180418/495/911050/investasi-industri-semen-rp61-triliun-masuk-wonogiri">investasi</a>. Bupati menyampaikan permintaannya itu dengan tegas saat sarasehan di pendapa rumah dinasnya kompleks Sekretariat Daerah (Setda), Rabu (18/4/2018).</p><p>Pada acara tersebut hadir para petani ikan jaring apung, warga beserta perwakilan Pemerintah Desa Sendang, Kecamawan Wonogiri, dan Gumiwang Lor, Kecamatan Wuryantoro, dan perwakilan perusahaan pembudidaya ikan nila di Waduk Gajah Mungkur (WGM) itu.</p><p><a title="Bupati Wonogiri Ingin Sediakan Layanan OSS" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180407/495/908726/bupati-wonogiri-ingin-sediakan-layanan-oss">Bupati Wonogiri </a>menyebut persoalan yang terjadi antara warga dan nelayan dengan PT Aqua Farm Nusantara sangat ironis. Sebagai perusahaan penanam modal asing semestinya masalah kemitraan dan corporate social responsibility (CSR) klir sejak awal beroperasi.</p><p>Namun, faktanya perusahaan itu tak transparan dalam mengelola program kemitraan. Selama ini perusahaan hanya bermitra dengan satu kelompok nelayan di Desa Sendang. Bentuk kemitraannya penjualan ikan nila stres atau nonkualitas ekspor kepada kelompok nelayan bersangkutan dengan harga di bawah harga pasaran.</p><p>Padahal, banyak kelompok nelayan yang berhak ambil bagian dalam kemitraan tersebut. Terlebih, karamba milik perusahaan juga berada di wilayah Gumiwang Lor. Atas kondisi itu Bupati menilai wajar apabila warga Gumiwang Lor meminta diperlakukan adil.</p><p>Data yang diperoleh <em>Solopos.com</em>, hingga akhir Desember 2017 PT Aqua Farm Nusantara memiliki 240 petak karamba di perarian wilayah Sendang dan Gumiwang Lor. Luasan karamba itu mencapai 17.000 m2 atau 1,7 hektare (ha).</p><p>Produksi ikan nila dari keramba milik perusahaan itu mencapai 2.660,99 ton/tahun dengan rata-rata berat 1 kg/ekor. Ikan hasil budi daya diekspor ke Amerika dan Eropa. &ldquo;Perusahaan harus adil. Masyarakat Gumiwang Lor juga berhak bermitra,&rdquo; kata Bupati diamini para warga Gumiwang Lor.</p><p>Bupati juga menyoroti ihwal CSR. Menurut lelaki yang akrab disapa Jekek itu, manajemen PT Aqua Farm sejak beroperasi di <a title="PILGUB JATENG 2018 : Pemeriksaan Pejabat Pemkab Wonogiri Hadiri Kampanye Cagub Ganjar Disetop" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180402/495/907543/pilgub-jateng-2018-pemeriksaan-pejabat-pemkab-wonogiri-hadiri-kampanye-cagub-ganjar-disetop-">Wonogiri </a>&nbsp;pada 1990 belum pernah memenuhi kewajiban menyalurkan CSR. Padahal, CSR sudah diatur jelas dalam regulasi.</p><p>CSR diatur dalam UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas (PT), PP No. 47/2012 tentang TJSL PT, dan UU No. 25/2007 tentang Penanaman Modal. Berdasar data yang disampaikan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), lanjut Bupati, perusahaan menyalurkan dana CSR senilai Rp677 juta setahun.</p><p>Namun, nyatanya dana itu diwujudkan dengan penjualan ikan stres kepada mitra kerja. &ldquo;Kalau menjual ikan stres bukan CSR namanya. Rumus CSR kan jelas, yakni dana yang diambilkan maksimal 2,5% dari keuntungan. CSR itu menyalurkan dana misalnya untuk RTLH. Selama ini kami mengelola CSR dari perusahaan-perusahaan dengan baik. Belum pernah PT Aqua Farm Nusantara terlibat,&rdquo; imbuh Bupati.</p><p>Manager HRD PT Aqua Farm Nusantara, Harjono, berkomitmen memenuhi kewajiban tersebut. Perusahaan akan membahas soal penambahan program kemitraan dengan warga Gumiwang Lor.</p><p>Dia juga akan menyalurkan CSR sebagaimana mestinya. Dia tak menampik belum ada pemahaman mengenai CSR sehingga penjualan ikan stres selama ini dianggap sebagai kegiatan CSR. Dalam proses penjualan itu kelompok warga yang bermitra diuntungkan.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya