SOLOPOS.COM - Mouerinho-Wenger,manager papan atas tim liga Premier Inggris. Ist/Dok

Solopos.com, LONDON – Perang urat syaraf semakin panas mewarnai persaingan perburuan gelar juara Liga Premier dan Piala FA. Para manajer, khususnya Jose Mourinho dan Arsene Wenger saling serang dalam perang kata-kata.

Manajer Chelsea, Jose Mourinho, yang akhir-akhir ini gencar meluncurkan perang urat syaraf dengan sejumlah manajer tim pesaing mendapatkan sentilan dari manajer Arsenal, Arsene Wenger. Peracik strategi asal Prancis itu menyebut Mourinho meluncurkan psy war karena ketakutan kalah dalam perburuan gelar juara.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Dengan 12 pertandingan tersisa di liga musim ini, The Blues, julukan Chelsea, saat ini berada di puncak klasemen liga dengan keunggulan satu poin atas Arsenal. Chelsea juga menghadapi undian babak kelima Piala FA yang sulit lawan rival di liga, Manchester City, Minggu (16/2/2014) dini hari WIB.

Arsenal juga menghadapi undian sulit di babak kelima Piala FA menghadapi Liverpool Minggu malam WIB. Pertemuan empat tim papan atas klasemen liga pada babak kelima di turnamen tertua di Inggris ini pun kian memanaskan persaingan di antara mereka.

Mourinho sempat menyebut The Gunners, julukan Arsenal, tidak mencapai prestasi yang seharusnya didapatkan meski memiliki sejumlah pemain bintang dalam skuat mereka. Komentar Mourinho pun dibalas Wenger. “Itu karena [Mourinho] takut gagal,” ujar Wenger dilansir Daily Star, Sabtu (15/2).

“Sangat sulit ketika Anda berada di posisi pertama di liga lalu menggangu orang-orang. Perburuan gelar juara sangat terbuka, hanya Chelsea bisa kehilangan itu karena mereka berada di depan. Semua tim lainnya bisa memenanginya,” imbuh Wenger.

Tak terima dengan sentilan Wenger, Mourinho melancarkan serangan balik. Manajer yang akrab disapa Mou itu melabeli Wenger sebagai spesialis dalam kegagalan. “Dia akan menyadari, dia adalah spesialis [dalam kegagalan],” kata Mourinho dilansir Metro.

“Jadi jika dia benar dan saya takut dengan kegagalan itu karena saya tidak berkali-kali gagal. Jadi mungkin dia benar, mungkin saya tak terbiasa gagal namun kenyataannya adalah dia spesialis karena dia menjalani delapan tahun tanpa sebuah trofi. Jika saya mengalami itu di Chelsea, saya akan pergi dan tidak akan kembali,” sambung Mou.(JIBI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya