Psst...Suami Harus Lakukan Ini agar Program Hamil Berhasil

<p><strong>Solopos.com, SOLO-</strong>Kerja sama antara istri dan suami diperlukan saat menjalani program hamil. Sayangnya, banyak orang yang lebih membebankan tanggung jawab pada istri saat ingin memiliki buah hati. </p><p>Padahal suami adalah sosok pertama yang wajib mendukung program<a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180810/485/933511/benarkah-menyusui-mampu-mencegah-kehamilan-lagi" title="Benarkah Menyusui Mampu Mencegah Kehamilan Lagi?"> kehamilan</a> ini. Nah, bagi para suami, sebaiknya mengetahui dan memahami beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendukung keberhasilan program kehamilan ini seperti dikutip dari <em>liputan6.com</em>, belum lama ini:</p><p><strong>Bukan dari sekadar soal frekuensi berhubungan badan</strong><br />Program kehamilan bukanlah tentang berhubungan seks setiap hari, sesering mungkin. Mengetahui masa subur wanita punya peran penting dalam keberhasilan program hamil. Ini bukan hanya tugas istri, suami pun harus mengetahui hal ini.</p><p>&ldquo;Masa subur adalah masa telah terjadi ovulasi [pelepasan sel telur matang dari indung telur]. Untuk mengetahui kapan masa subur istri, suami harus mengetahui berapa rata-rata siklus haid dari 3-6 siklus haid terakhir. Jika siklus haid istri berlangsung teratur setiap 28 hari, maka terjadinya ovulasi adalah perkiraan hari haid pertama, berikutnya dikurangi 14 hari,&rdquo; kata Astrid Wulan Kusumoastuti dari <em>KlikDokter</em>.</p><p>Lakukanlah hubungan badan terutama tiga hari sebelum waktu ovulasi hingga tiga hari setelah ovulasi. Kemungkinan terjadinya pembuahan akan lebih tinggi jika <a href="http://sport.solopos.com/read/20180801/481/931356/sengit-marcuskevin-bekuk-pasangan-tiongkok-di-kejuaraan-dunia-bulu-tangkis-2018" title="Sengit! Marcus/Kevin Bekuk Pasangan Tiongkok di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018">pasangan</a> melakukan hubungan suami istri pada masa-masa itu.</p><p><strong>Mengajak istri berolahraga</strong><br />Olahraga tak hanya baik untuk kesehatan, tapi juga untuk kesuburan. Ada studi yang menyatakan bahwa olahraga teratur dapat meningkatkan kesuburan wanita. Bahkan, wanita yang berolahraga selama 30 menit atau lebih setiap hari, memiliki risiko rendah mengalami infertilitas akibat gangguan ovulasi.</p><p>Olahraga juga dapat memperbaiki metabolisme dan sirkulasi darah. Jika dilakukan secara rutin, maka dapat meningkatkan produksi hormon yang membantu pertumbuhan sel telur. Olahraga juga dapat mengurangi stres, yang dapat menurunkan kemungkinan pembuahan.</p><p><strong>Kondisi suami juga harus sehat</strong><br />Jangan hanya menuntut istri harus sehat, tapi para suami juga harus sehat. Ini bisa didapatkan dari penerapan pola makanan yang sehat dan berimbang. Karbohidrat kompleks, protein, sayuran, dan buah-buahan harus menjadi santapan para pria.<br />Selain itu, pria harus menghindari rokok, kafein, dan alkohol. Kenapa? Sebab rokok, kafein, dan alkohol bisa mengganggu sistem reproduksi dan kualitas sperma pria.</p><p>Para suami juga harus sebisa mungkin menghindari dan mengatasi stres. Kondisi ini tak hanya dapat berujung pada terjadinya<a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180819/485/934907/10-tanda-anda-mengalami-depresi-ringan" title="10 Tanda Anda Mengalami Depresi Ringan"> depresi</a>, tapi juga memengaruhi kualitas sperma. Jika kondisi-kondisi tersebut tidak teratasi, program hamil pun terancam berantakan.</p><p><strong>Jaga mood istri</strong><br />Faktor psikologis sangat berpengaruh dalam program kehamilan. Pria harus tahu bagaimana <em>mood</em> istri ketika diajak berhubungan intim, <em>mood</em> yang sedang jelek dapat berdampak terhadap penurunan kualitas hubungan suami istri.</p><p><strong>Jalani tes kesuburan</strong><br />Biasanya, wanita yang menjadi perhatian utama, menjadi pihak yang menjalani banyak tes, mulai dari tes kesuburan hingga terapi tertentu. Namun, ingatlah segala tes dan terapi yang mesti dijalani istri bisa sia-sia jika ternyata masalah utamanya bukan pada istri. Oleh karena itu, sangat penting bagi para suami untuk bersama-sama dengan istri melakukan tes kesuburan tanpa prasangka apa pun.<br />Untuk pria sebaiknya dilakukan tes analisis kualitas dan kuantitas sperma. Terkait ini, para suami dapat melakukan konsultasi dengan dokter spesialis andrologi. </p>

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024