SOLOPOS.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (pssi.org)

Solopos.com, SOLO – Nasib Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia sempat dikhawatirkan oleh sejumlah pecinta sepak bola Indonesia menyusul pernyataan dari anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro. Namun, PSSI menegaskan posisi pelatih asal Korea Selatan itu aman.

Seperti diketahui, Haruna sempat mengkritik tajam Shin Tae-yong lantaran gagal membawa Indonesia menjadi juara Piala AFF 2022. Di ajang itu, Indonesia menempati posisi runner up setelah kalah dari Thailand di babak final.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Haruna menyebut Timnas Indonesia tak menunjukkan perubahan apapaun di bawah asuhan Shin Tae-yong. Pasalnya, Indonesia sudah beberapa kali menjadi runner up Piala AFF. Sementara yang dibutuhkan timnas adalah menjadi juara.

Baca Juga: Sedang Dinaturalisasi, 4 Pemain Diharapkan Bisa Gabung Timnas Tahun Ini

Di tengah perbincangan nasib Shin Tae-yong itu, Sekjen PSSI Yunus Nusi menegaskan posisi eks pelatih Timnas Korea Selatan itu aman. Shin Tae-yong sendiri memiliki kontrak dengan Tim Garuda hingga 2023 mendatang.

“Dalam diskusi dan rapat di internal PSSI, semua tetap menghargai sebuah keputusan yang bersifat kolektif kolegial. Keputusan kolektif kolegial PSSI itu antara lain tetap memberikan kepercayaan kepada Shin Tae-yong hingga 2023 sesuai kontrak. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk memperpanjang kontrak jika performa timnas terus meningkat,” ujar Yunus seperti dilansir Antara.

Pria asal Gorontalo itu mengakui ada perdebatan yang terjadi dalam rapat evaluasi Shin Tae-yong yang dihadiri pula oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, wakil ketua umum Iwan Budianto, wakil sekretaris jenderal Maaike Ira Puspita, anggota komite eksekutif Endri Erawan dan Vivin Sungkono serta direktur teknik Indra Sjafri.

Baca Juga: Piala AFF U-23: Shin Tae-yong Bakal Andalkan 6 Pemain Timnas U-18

Akan tetapi, pertukaran pendapat hanya terjadi di dalam acara. Bukan cuma hasil timnas di Piala AFF 2020 yang diperbincangkan saat itu, tetapi juga tentang naturalisasi, jadwal timnas dan apakah PSSI akan mengambil peluang menjadi tuan rumah turnamen pada tahun 2022, seperti Piala AFF serta Kualifikasi Piala Asia pada Juni 2022.

Yunus pun menegaskan bahwa keputusan PSSI tidak didasarkan atas pandangan satu orang. “Setelah diskusi, keputusan tetap berada di ketua umum dan komite eksekutif,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya