SOLOPOS.COM - Imam Nahrawi (JIBI/Solopos/Youtube)

PSSI dibekukan beberapa waktu lalu berlanjut dengan pemberian sanksi dari FIFA. Kemenpora pun siap bertanggung jawab. 

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengklaim akan bertanggung jawab atas sanksi FIFA kepada sepak bola Indonesia dengan melakukan sejumlah langkah strategis sebagai konsekuensi dari sanksi tersebut.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, seperti dilansir dari tim media Kemenpora di Jakarta, Minggu (31/5/2015), mengatakan pihaknya akan segera bersinergis dengan berbagai lembaga terkait untuk menyempurnakan blue print pembenahan sepak bola Indonesia secepatnya.

“Kami bergerak cepat agar mendapatkan grand strategy yang lebih komprehensif, transparan, objektif dan dengan target total prestasi yang signifikan dalam penataan ulang sistem pengelolaan sepak bola Indonesia,” kata Gatot.

Terkait dengan kompetisi, Gatot menjelaskan Kemenpora melalui Tim Transisi akan segera menggulirkan kembali berbagai tingkatan kompetisi baik untuk tataran profesional dan amatir.

Hal Ini perlu ditekankan, karena tidak semata-mata terkait dengan aspek teknis sepak bola, tetapi juga aspek sosial, ekonomi, kreativitas masyarakat dan dimensi dinamika kemaslahatan umum yang menyertainya.

“Kepada para pemain diharapkan tidak perlu khawatir, karena pemerintah tetap berkomitmen untuk kembali menggulirkan kompetisi dengan standar dan kualitas yang lebih baik, sehingga hak dan kewajiban para pemain, pelatih dan perangkat pertandingan dapat terpenuhi secara lebih baik,” tambah Gatot.

Gatot menjelaskan, terkait sanksi FIFA harus disikapi secara objektif dan bijak oleh PSSI sehinga tidak perlu saling menyalahkan karena yang dibutuhkan saat ini adalah kebersamaan. PSSI dan Kemenpora serta KOI juga tetap bersinergis agar sanksi FIFA ini tidak terlalu lama diberlakukan.

“Memang Statuta FIFA harus kita hormati, tetapi pengalaman pahit ini memberi pelajaran pada kita semua, loyalitas kepada FIFA harus dilakukan secara proporsional. Tidak ada sesungguhnya niat pemerintah untuk melakukan intervensi,” kata juru bicara Kemenpora itu.

Sebelumnya Menpora Imam Nahrawi mengatakan ada atau tidak ada sanksi FIFA, akan tetap bertanggung jawab. Imam Nahrawi juga yakin Indonesia tidak mendapatkan sanksi. Padahal kenyataan saat ini berbeda.

“Ada atau tidak ada sanksi, Imam Nahrawi akan bertanggung jawab. Tetapi, saya yakin Indonesia tidak akan mendapatkan sanksi. Sebagai bangsa yang besar, kita tidak perlu takut dengan ancaman, karena niat untuk memperbaiki prestasi dan masa depan sepak bola nasional,” ujar Imam, sepeti dilansir dari Liputan6.com, Minggu.

Sayang prediksi Imam Nahrawi,  Indonesia tidak disanksi FIFA ternyata salah. FIFA yang telah tiga kali memperingatkan Menpora terkait sikap intervensinya malah benar-benar menghukum sepak bola Indonesia.

Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) secara resmi telah menjatuhkan sanksi untuk Indonesia. PSSI dianggap telah melanggar statuta FIFA pasal 13 dan 27 terkait adanya intervensi dari pihak luar dalam hal ini Kemenpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia.

Dengan turunnya sanksi yang belum diketahui batas akhirnya itu maka PSSI sebagai induk organisasi sepak bola kehilangan keanggotaan dan Timnas Indonesia dilarang mengikuti kejuaraan internasional yang diadakan oleh FIFA dan AFC.

Selain itu, sanksi itu juga melarang Indonesia menerima keuntungan dari FIFA  dan AFC seperti program pengembangan, kursus atau pelatihan selama sanksi berlangsung. Hanya saja, FIFA tetap memberikan kesempatan kepada Timnas Indonesia U-23 untuk tetap berlaga di SEA Games 2015 Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya