SOLOPOS.COM - Zuhairi Misrawi (Youtube)

PSSI dibekukan membuat Tim Transisi ingin bertemu FIFA sebelum 29 Mei 2015.

Solopos.com, JAKARTA — Tim Transisi tidak mengkhawatirkan pernyataan FIFA yang menyebut sulit bertemu dengan delegasi Kemenpora pada 29 Mei mendatang. Menurut mereka poin pentingnya justru pada niat FIFA untuk mau menindaklanjuti laporan yang diajukan.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Tim Transisi berencana menemui induk sepak bola tertinggi dunia tersebut dalam acara Kongres FIFA di Swiss, yang akan digelar pada 25 Mei-30 Mei mendatang.

FIFA telah membalas surat dari Kemenpora pada Jumat (22/5/2015) kemarin. Ada beberapa poin yang disampaikan, FIFA menyebut tidak bisa bertemu dengan delegasi Kemenpora karena bersamaan dengan kongres.

Selain itu, FIFA juga membahas soal adanya pelanggaran statuta terkait intervensi dan ancaman sanksi pada 29 Mei mendatang. Pada paragraf terakhir disebutkan FIFA berjanji akan menganalisis laporan yang telah diajukan kemenpora.

Anggota Tim Transisi, Zuhairi Misrawi, tetap ingin bertemu FIFA. Zuhairi berharap perwakilan Tim Transisi dapat bertemu langsung dengan FIFA sebelum batas waktu sanksi FIFA pada 29 Mei.

“Rencana kami tetap seperti awal. Memang tanggal 25 Mei belum pasti. Tapi sebelum tanggal 29 Mei, kami sudah harus bertemu dengan mereka,” ungkap Zuhairi, seperti dikutip dari Detik, Sabtu (23/5/2015).

Tim Transisi tidak akan betemu FIFA dengan tangan kosong, Mereka sudah menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan. “Kami juga menyiapkan pelanggaran-pelanggaran statuta yang dilakukan PSSI,” ucap Zahrawi.

Apabila FIFA memberikan sanksi, Zuhairi mengatakan pemerintah Indonesia sudah siap. Namun yang terpenting adalah mencari cara agar sanksi itu bisa ditunda sementara waktu.

Sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya, setelah resmi mendapatkan SK penugasan, Tim Transisi PSSI bisa mulai bekerja. Sebanyak 13 orang tergabung dalam tim ini dari komposisi semula 17 orang.

Ridwan Kamil menjadi orang keempat yang telah menyatakan mundur dari Tim Transisi. Sebelumnya  Velix WanggaiDarmin Nasution, dan Farid Husain, memutuskan untuk mengundurkan diri dengan berbagai alasan.

Orang terakhir yang mengundurkan diri dari Tim Transisi adalah Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Mantan anggota Komite Normalisasi ini memutuskan tidak jadi bergabung dengan Tim Transisi karena pada Senin (18/5/2015) lalu belum ada Surat Keputusan (SK) tentang penunjukan dirinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya