SOLOPOS.COM - Valentino Simanjuntak (Dok/JIBI/Solopos)

PSSI dibekukan membuat pemain terancam hanya mendapat 25 % bayaran dari klub-klub ISL.

Solopos.com, JAKARTA — Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menyarankan pemain untuk menolak rencana klub-klub ISL terkait masalah pembayaran nilai kontrak. Menurut APPI itu sama saja dengan pelanggaran terhadap hak-hak pemain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada Rabu (13/5/2015) lalu, PT Liga Indonesia dan klub-klub ISL menyepakati pemain dan pelatih hanya akan diberi 25 % dari kontak. Mereka berdalih karena kompetisi telah dihentikan oleh PSSI dengan alasan force majeure.

Ekspedisi Mudik 2024

APPI sebelumnya juga telah mempertanyakan rencana klub tersebut. Menurut CEO APPI, Valentino Simanjuntak, pemain seharusnya mendapatkan lebih dari 25 % kontrak dengan waktu lima bulan bekerja bersama klub.

“Pemain itu seharusnya menerima DP atau uang muka ditambah empat bulan dari nilai kontrak yang dibagi 12 setelah dipotong DP. Kompensasi untuk pembayaran yang ke depan minimal sesuai dengan UU tenaga kerja satu bulan,” ungkap Valentino, seperti dikutip dari Detik, Senin (18/5/2015).

Valentino menyarankan kepada pemain untuk mau bersuara menolak rencana tersebut. Apabila tidak dilakukan, klub-klub itu mengabaikan hak-hak pemain.

Menurut Valentino pemain bisa menempuh langkah hukum dengan melaporkan masalah itu ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) “Lebih ekstrem lagi, mereka bisa juga membuat gugatan dengan dasar alasan force majeure tidak bisa diterima,” ujar Valentino.

Sementara itu, sejumlah pemain telah mengungkapkan kekecewaannya atas rencana tersebut. Bek Persija Jakarta, Gunawan Dwi Cahyo, mengatakan dia dan rekan-rekannya menuntut komitmen manajemen melunasi gaji yang sempat tertunggak, sebelum membuat keputusan tersebut.

“Kami ingin gaji pemain dibayar dulu sesuai kontrak awal, karena itu adalah hak kami,” ucap Gunawan.

Sebagaimana diberitakan Antara, Senin, penyelenggaraan turnamen pramusim periode Mei-Agustus 2015 yang digagas oleh PT Liga Indonesia akan dijalankan secara independen oleh PT Liga dengan persetujuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Seluruh klub akan menaati peraturan serta memenuhi persyaratan perizinan dan rekomendasi sebagaimana biasanya agar turnamen pramusim dapat berjalan. Termasuk berbagai persyaratan dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk mendapatkan rekomendasi bermain dalam kompetisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya